Azan subuh

pada dini hari berkisar jam 3 petang budi pamit pada teman temannya untuk pergi pulang

''mau pulang sekarang, pasti kekunci lagi .nanggung nunggu ntar jam 5 aja''. ucap edo.

''kaga usah kepalaku sekarang pusing'' balas budi.

karena iba akhinya teman teman budi mengantarkannya pulang ke rumah.

tiba tiba pak ustad menerima telpon dari salah satu warga nya yag memperbincangkan masalah budi dengan tongkrongannya, karena cukup sering menganggu warga. mau tak mau dia harus memberi nasehat pada mereka.

di sisi lain suci adalah adik budi

''kemana ini kak budi dari kemarin malam kok tidak pulang'' sebelumnya ia tak mengetahui sifat dan perilaku kakaknya yang asli.

tibalah budi di rumahnya, karena mendengar suara kakaknya ia bergegas menemuinya ''kakak'' teriak suci dengan nada kesal emosi dan lelah ia membentak suci ''jangan ngajak ribut disini'' .

tak lama kemudian pak ustad dan para warga melihat suci ,budi dan temannya. akhirnya ia menemui nya dan memberi nasehat karena tak terima budi bercekcok dengan pak ustad, karena adanya rasa solidaritas teman budi pun tak tinggal diam.

disaat berlangsunya pertempuran sengit pak ustad mendengar azan subuh dan berusaha melerai mereka satu per satu. mereka pun dibawa ke tepi masjid agar di nasehati lagi dengan baik dan membawakan minum air putih untuknya.

budi pun sadar akan perilakunya sama dengan temannya itu. suci berharap kakaknya tak akan mengulanginya perbuatan buruk itu lagi.

setelah kejadian itu para warga bergegas pergi. dan pada di sekolah suci mendengar kabar itu lagi yang berhubungan dengan kakaknya itu.

''kau tau ,kakaknya si suci mesti mabuk tadi juga di arak ama warga'' ucap salah satu teman sekelasnya

''gila, aku kasian dengan suci''.

disaat merenungi perbuatan kakaknya itu tiba tiba ilham menenangkan suci yang seang berpikir kedepannya bagaimana.

''tak usah khawatir'' ucap ilham

karena perkataan ilham ia sedikit tenang dan membalasnya dengan senyuman.