Jawaban:

Surah Ar-Rahman ayat 77-78 adalah sebagai berikut:

"Tabarokasmi Rabbika Zil Jalaali Wal Ikraam"

"Fasubhaanallazi Biyadihi Malakutu Kulli Syai-in Wa Ilayhi Turja'oon"

Dalam ayat-ayat ini, terdapat beberapa hukum tajwid yang berlaku:

1. Tajwid Nun Sukun atau Tanwin: Pada kata "Tabarokasmi", huruf "saad" pada kata tersebut memerlukan pengucapan yang benar sesuai dengan tajwid Nun Sukun atau Tanwin. Hal ini berarti huruf "saad" harus diucapkan dengan menahan nafas sejenak tanpa diikuti suara apa pun.

2. Tajwid Mad: Pada kata "Rabbika", huruf "baa" memiliki panjang bacaan yang diperpanjang (mad tawil) karena diikuti oleh huruf "kaaf". Jadi, huruf "baa" pada kata tersebut harus diucapkan lebih panjang dari biasanya.

3. Tajwid Ghunnah: Pada kata "Zil Jalaali", terdapat huruf "zal" yang diikuti oleh huruf "jeem". Kombinasi ini memerlukan pengucapan dengan ghunnah, yaitu memanjangkan suara huruf "zal" dan menghasilkan suara nasal "ng" pada huruf "jeem".

4. Tajwid Idgham: Pada kata "Bi-yadihi", huruf "baa" pada kata tersebut diikuti oleh huruf "ya". Ini mengharuskan idgham, yaitu menyatukan suara huruf "baa" dan "ya" sehingga huruf "baa" diucapkan dengan menyembunyikan suara "baa" dan hanya menghasilkan suara "ya".

5. Tajwid Qalqalah: Pada kata "Kulli", terdapat huruf "kaaf" yang merupakan huruf qalqalah sedang (qalqalah sedang adalah qalqalah yang suaranya dihasilkan dengan suara tenggorokan yang lebih lemah). Oleh karena itu, huruf "kaaf" harus diucapkan dengan getaran atau dentuman yang lembut.

Itulah beberapa hukum tajwid yang berlaku dalam surah Ar-Rahman ayat 77-78. Penting untuk mempelajari dan mengamalkan hukum tajwid dengan baik saat membaca Al-Quran untuk memastikan pengucapan yang benar dan tepat.