Jawaban:

untuk menghitung harga dan jumlah keseimbangan sebelum dan setelah adanya subsidi, kita perlu memecahkan sistem persamaan permintaan dan penawaran.

Persamaan permintaan: 4Pd = 8 - 2Q

Persamaan penawaran: Qs = 9 + 3P

a. Sebelum ada subsidi:

Pada kondisi tanpa subsidi, persamaan permintaan dan penawaran dapat diselesaikan dengan menyamakan Qd (jumlah permintaan) dengan Qs (jumlah penawaran).

4Pd = 8 - 2Q

Qs = 9 + 3P

Untuk mencari harga dan jumlah keseimbangan sebelum subsidi, kita dapat menyamakan Qd dengan Qs:

4Pd = 9 + 3P

4Pd - 3P = 9

Pd = 9 / (4 - 3)

Pd = 9

Substitusikan nilai Pd ke salah satu persamaan untuk mencari nilai Qd:

4Pd = 8 - 2Q

4(9) = 8 - 2Q

36 = 8 - 2Q

2Q = 8 - 36

2Q = -28

Q = -28 / 2

Q = -14

Dalam konteks ini, nilai negatif tidak masuk akal. Oleh karena itu, kita harus menggunakan Q = 0 sebagai asumsi dalam perhitungan sebelum ada subsidi.

Jadi, sebelum adanya subsidi, harga keseimbangan adalah P = Pd = 9 dan jumlah keseimbangan adalah Q = Qd = 0.

b. Setelah ada subsidi:

Jika ada subsidi sebesar Rp 15,00 dan pajak sebesar Rp 8,00 untuk setiap unit barang, maka perlu menyesuaikan persamaan permintaan:

4Pd = 8 - 2Q + 15

Dengan menggunakan nilai Pd = 9 dari hasil perhitungan sebelumnya, kita dapat menghitung jumlah permintaan dan penawaran setelah subsidi:

4(9) = 8 - 2Q + 15

36 = 23 - 2Q

2Q = 23 - 36

2Q = -13

Q = -13 / 2

Q = -6.5

Kembali, nilai negatif tidak masuk akal dalam konteks ini. Oleh karena itu, kita menggunakan Q = 0 sebagai asumsi dalam perhitungan setelah subsidi.

Jadi, setelah adanya subsidi, harga keseimbangan adalah P = Pd = 9 dan jumlah keseimbangan adalah Q = Qd = 0.

Dalam kedua kasus sebelum dan setelah subsidi, jumlah keseimbangan tetap 0, sedangkan harga keseimbangan tetap Rp 9,00.

Penjelasan dengan langkah-langkah:

maaf kalo salah