Jawaban:

Kita bisa menggunakan persamaan dasar transformator:

Vs/Vp = Ns/Np

di mana Vs dan Vp adalah tegangan di masing-masing kumparan sekunder dan primer, sementara Ns dan Np adalah jumlah lilitan pada masing-masing kumparan. Karena ini adalah transformator step-down, artinya Vs akan lebih kecil dari Vp.

a. Tegangan sekunder (Vs)

Kita tahu bahwa Vp = 220 V dan Np = 400 lilitan, sedangkan Ns = 200 lilitan. Mari kita substitusikan nilai-nilai ini ke dalam persamaan di atas:

Vs/220 = 200/400

Vs/220 = 0.5

Vs = 0.5 x 220 V

Vs = 110 V

Jadi, tegangan sekunder di transformator ini adalah 110 V.

b. Kuat arus sekunder (Is)

Kita tidak diberikan informasi langsung tentang kuat arus sekunder, tetapi kita bisa menggunakan hukum dasar listrik P = IV, di mana P adalah daya, I adalah arus listrik, dan V adalah tegangan. Karena daya harus tetap sama pada kedua sisi transformator, kita dapat merumuskan:

EpIp = EsIs

di mana Ep dan Es adalah daya listrik yang masuk dan keluar dari transformator, sedangkan Ip dan Is adalah kuat arus pada kumparan primer dan sekunder.

Kita tahu bahwa Ep = Vp x Ip = 220 V x 3A = 660 W. Karena transformator ideal, maka Es = Vs x Is. Mari kita substitusikan nilai-nilai ini:

660 W = 110 V x Is

Is = 660 W / 110 V

Is = 6 A

Jadi, kuat arus pada kumparan sekunder adalah 6 A.

Semoga menjawab