Jawaban:

Penjelasan:

Tidak ada bukti sejarah yang menunjukkan bahwa para pedagang Islam yang datang ke Indonesia dalam menyampaikan dakwah mereka melakukan pernikahan sebagai bukti bahwa mereka telah menikah dengan wanita pribumi. Meskipun para pedagang Muslim tersebut mungkin menikah dengan wanita pribumi, namun hal ini lebih disebabkan oleh alasan sosial, budaya, atau ekonomi, bukan untuk tujuan menyampaikan dakwah.

Dalam menyebarkan agama Islam, para pedagang Muslim lebih fokus pada menyebarkan ajaran-ajaran Islam dan mengajak orang untuk memeluk agama tersebut. Mereka menyebarkan ajaran Islam melalui berbagai cara, seperti dengan membuka sekolah, memberikan ceramah, menulis kitab, atau berinteraksi dengan masyarakat setempat secara langsung. Beberapa di antara mereka juga membangun masjid dan madrasah sebagai pusat kegiatan keagamaan.

Perkawinan campur antara pedagang Muslim dan wanita pribumi di Indonesia umumnya terjadi sebagai akibat dari interaksi dan perdagangan yang intens antara para pedagang Muslim dan masyarakat setempat. Perkawinan campur tersebut kemudian membawa masuk nilai-nilai dan ajaran-ajaran Islam ke dalam masyarakat setempat dan menjadi salah satu cara untuk menyebarkan agama Islam di Indonesia. Namun, bukan pernikahan itu sendiri yang dijadikan sebagai bukti dakwah para pedagang Islam.