Bagaimana teknik dalam melukis dengan aliran naturalisme?​

Berikut ini adalah pertanyaan dari ssyilvaoh pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Bagaimana teknik dalam melukis dengan aliran naturalisme?

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

3 Teknik Lukis Realisme

Nah untuk mendapatkan hasil yang realis ini kamu dapat menggunakan 3 teknik Lukis Realisme yaitu :

-Teknik Aquarel

-Teknik Opaque

-Teknik Impasto

Penjelasan:

1.Teknik Aquarel Adalah sebuah teknik lukis dengan menggunakan cat air, dan dikerjakan dengan cara yang sangat khas dan unik.

Sangat khas dalam arti penggunaan warna cat air sedikit tetapi banyak menggunakan air, sehingga warna yang muncul diatas bidang gambar adalah transparan.

Sangat berbeda dengan penggunakan cat akrilik, cat plakat, cat minyak dan cat poster. Cat air lebih cenderung dan lebih bagus apabila penerapannya secara transparan.

Transparan maksudnya adalah sifat cat yang tidak dapat menutup bagian cat yang berada di bawahnya, dan pengecatannya dilakukan secara tipis-tipis pada setiap warnanya.

Beberapa kelebihan cat air dibanding cat-cat lainnya antara lain, cat air tidak berbau, mudah dibersihkan, cepat kering, efek goresannya sangat khas dan artistik.

Teknik Aquarel

Dalam penerapannya ada dua teknik yaitu aquarel kering dan aquarel basah.

☆Teknik Aquarel Kering

Teknik aquarel kering maksudnya penerapan teknik aquarel dengan media cat air diatas permukaan bidang gambar kering, tanpa dibasahi dengan air terlebih dahulu.

☆Teknik Aquarel Basah.

Teknik aquarel basah maksudnya penerapan teknik aquarel dengan media cat air diatas permukaan bidang gambar yang dibasahi dengan air terlebih dahulu.

2.Teknik Opaque adalah sebuah teknik dalam melukis yang menggunakan cat minyak, cat poster, cat akrilik maupun cat air, tapi dalam penggunaannya kondisi cat dibuat kental dengan cara tidak banyak menambah minyak atau air dalam cat.

Lalu Pelukis dapat menggunakan cat tersebut untuk membuat goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat. Warna – warna yang digoreskan dapat saling menumpuk. Teknik ini sering disebut dengan teknik plakat atau teknik poster.

Teknik yang Umum digunakan adalah teknik Wet-On-Wet. Teknik Wet-on-wet ini dihasilkan dari beberapa lapisan cat, yang saling ditimpakan diatas lapisan sebelumnya, penumpukan warna dilakukan sebelum lapisan dibawahnya kering, sehingga dapat dicampur dengan warna yang dikehendaki, jadi percampuran beberapa warna cat dilakukan diatas kertas atau kanvas, sehingga menghasilkan gradasi warna.

Selain dalam teknik Opaque ini kamu juga dapat menggunakan cara menimpakan warna di atas lapisan yang sudah kering, karena sifat cat akrilik opaque yang tebal maka warna-warna dapat saling menutup warna dibawahnya.

3.Teknik Impasto merupakan suatu teknik lukisan di mana cat dilapiskan dengan sangat tebal di atas kanvas sehingga arah goresan sangat mudah terlihat. Cat yang digunakan dapat dicampur didalan palet atau dapat juga di atas kertas/kanvas. Saat kering, teknik impasto akan menghasilkan tekstur yang jelas, sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa.

Nama impasto sendiri berasal dari bahasa Italia, yang berarti ” adonan ” atau ” campuran “, sedangkan kata kerja ” impastare ” diterjemahkan sebagai “mengulangi “, atau ” paste” .

Penerapan teknik impasto pada cat air maupun cat tempera (cat tempera adalah cat yang dapat cepat mengering) adalah hampir mustahil tanpa medium pengental seperti Aquapasto.

Sedangkan cat minyak sangat cocok dengan teknik ini, sebab ketebalannya tepat, proses pengeringan yang lama, dan sifat opasitas yang buruk. Opasitas atau opacity adalah transfer radiasi (atau cahaya) yanh menggambarkan penyerapan dan hamburan radiasi dalam suatu media.

Sifat bisa diperkuat dengan penggunaan linseed oil. Cat Akrilik juga bis diolah memakai teknik impasto, meskipun sulit dan jarang karena cat jenis ini dapat mengering dalam waktu singkat.

Impasto memberikan dua efek. Pertama memberikan kesan pantulan cahaya berbeda dibandingkan dengan goresan kuas biasa. Yang kedua memberikan kesan ekspresi yang lebih kuat. Hingga orang yang melihat lukisan dapat menyadari seberapa kuat kuas atau pisau palet yang sudah digoreskan, serta kecepatan goresannya.

Efek pertama sering dipakai oleh pelukis klasik seperti Rembrandt, untuk memperlihatkan lipatan kain atau pantulan cahaya dari perhiasan.

Sementara efek kedua sering digunakan oleh pelukis pada kontemporer seperti Vincent van Gogh. Frank Auerbach menggunakan teknik impasto secara berlebihan untuk menampilkan kesan trimatra yang benar – benar kuat.

#SemogaBermanfaat

Jadikan komentar yang terbaik ya :)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh masrurohcirebon504 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 01 Nov 22