Jawaban:

Untuk menghitung arus kalor yang mengalir melalui silinder aluminium tersebut, kita perlu menggunakan rumus konduktivitas termal sebagai berikut:

Q = kAΔT / L

dimana:

Q = kalor yang mengalir (dalam satuan Joule)

k = konduktivitas termal aluminium (dalam satuan W/mK)

A = luas penampang silinder (dalam satuan m^2)

ΔT = selisih suhu antara dinding (dalam satuan Kelvin atau Celsius)

L = panjang silinder (dalam satuan m)

Untuk mengaplikasikan rumus di atas, kita perlu mengubah satuan volume silinder dari cm^3 menjadi m^3:

25 cm^3 = 25 x 10^-6 m^3

Selanjutnya, kita perlu mencari nilai konduktivitas termal aluminium pada suhu yang diberikan. Kita dapat menggunakan tabel konduktivitas termal untuk aluminium, yang menunjukkan nilai k sekitar 205 W/mK pada suhu 25°C. Karena suhu yang diberikan berkisar antara 30 dan 80 derajat Celcius, kita dapat memperkirakan nilai k sekitar 200 W/mK.

Setelah itu, kita dapat menghitung luas penampang silinder dalam meter persegi:

A = 25 x 10^-6 m^2

Kemudian, kita perlu mengubah selisih suhu dari derajat Celsius menjadi Kelvin:

ΔT = 80°C - 30°C = 50 K

Akhirnya, kita dapat menghitung arus kalor yang mengalir melalui silinder aluminium:

Q = (200 W/mK) x (25 x 10^-6 m^2) x 50 K / (10^-1 m)

= 250 Joule

Jadi, arus kalor yang mengalir melalui silinder aluminium tersebut sebesar 250 Joule.