Jawab:

A. Peneliti bisa menarik sampel secara probabilita dari populasi mahasiswa FHISIP UT yang mengikuti UAS pada tahun 2021. Hal ini dapat dilakukan karena peneliti memiliki informasi mengenai seluruh populasi yang akan diteliti, yaitu mahasiswa FHISIP UT yang mengikuti UAS pada tahun 2021. Dengan demikian, peneliti dapat menentukan probabilitas setiap individu dari populasi tersebut untuk dipilih sebagai sampel penelitian.

B. Jika penarikan sampel dilakukan secara sistematis, maka interval yang perlu ditentukan adalah interval yang akan digunakan untuk memilih sampel berikutnya setelah sampel pertama dengan nomor urut 25. Intervalnya dapat ditentukan dengan membagi jumlah populasi dengan jumlah sampel yang akan diambil, yaitu 150.000/300 = 500.

Berikut adalah 5 sampel berikutnya jika sampel pertama dengan nomer urut 25:

Sampel kedua: nomer urut 25 + interval (500) = 525

Sampel ketiga: nomer urut 525 + interval (500) = 1025

Sampel keempat: nomer urut 1025 + interval (500) = 1525

Sampel kelima: nomer urut 1525 + interval (500) = 2025

Sampel keenam: nomer urut 2025 + interval (500) = 2525

Demikian adalah 5 sampel berikutnya jika sampel pertama dengan nomer urut 25, dengan interval 500. Jika diperlukan sampel berikutnya, maka peneliti dapat terus menambah nomer urut sampel terakhir dengan interval 500 untuk menentukan nomer urut sampel berikutnya.

Perlu diingat bahwa penarikan sampel secara sistematis hanya merupakan salah satu metode penarikan sampel yang dapat digunakan. Peneliti juga dapat menggunakan metode penarikan sampel lain, seperti random sampling atau stratified sampling, tergantung pada tujuan dan kondisi penelitian yang akan dilakukan.

Penjelasan dengan langkah-langkah: