Jawaban:

Para eksportir lebih suka memperoleh hard currency daripada soft currency karena mereka merasa lebih aman untuk mencatat arus pendapatan dan membelanjakan uang mereka. Hard currency terjaga stabilitasnya jauh lebih baik daripada soft currency, karena ia cenderung diperdagangkan di pasar internasional.

Kelebihan hard currency adalah, ia cenderung aman dan dihargai di pasar dunia. Kestabilan nilai ini berarti bahwa trader ekspor dapat memiliki harapan yang jelas akan nilai mata uang yang mereka terima dari pembeli asing. Ini juga berarti bahwa ia akan dengan mudah didagangkan di pasar valas.

Kelemahan hard currency adalah bahwa ia tidak fleksibel di beberapa negara, yang berarti bahwa para pedagang akan kurang mungkin untuk mendapatkan pembayaran di beberapa negara yang tidak memiliki pasangan mata uang yang signifikan dengan mata uang yang kuat. Ini juga berarti bahwa nilai hard currency bisa dipengaruhi oleh fluktuasi global.

Kelebihan soft currency adalah bahwa mereka memberikan eksportir kesempatan untuk mendapatkan pembayaran dalam berbagai jenis mata uang dari berbagai negara. Soft currency juga cenderung menawarkan tingkat inflasi yang lebih rendah daripada hard currency, yang berarti bahwa eksportir dapat memperoleh keuntungan yang lebih stabil.

Kelemahan soft currency adalah bahwa nilainya dapat dengan cepat berubah. Nilai yang tidak stabil ini berarti bahwa para eksportir bisa kehilangan keuntungan jika nilai soft currency jatuh dan mereka tidak dapat mengembalikannya kepada pembelian internasional.

●Jadiin jawaban terbaik ya

●Semoga membantu

●Jangan lupa belajar

●MAAF KALAU JAWABANNYA BELUM SEMPURNA KARENA KALAU SEMPURNA MUNGKIN SAAT KITA MASIH BERSAMA