Mi ayam Pak Kurdi Sore itu, Tika yang biasanya derita mendadak bermuka ma dikarenakan Pak Kurdi, pedagang mi ayam langganannya, sudah bel tidak lewat depan rumahnya. Ternyata, Pak Kurdi tidak berjualan karena terigu yang melonjak naik. Ditambah lagi, gas sulit dicari. Beberapa a tutup. Para agen sudah lebih dari seminggu tidak mendapatkan Akibatnya, Pak Kurdi tidak bisa berjualan mi ayam. Mengetahui penyebab pak kode tidak berjualan, Tika semakin c malah menyalahkan Pak Kurdi yang tidak berjualan, "Bukankah harga dinaikkan?" Cetus tika. Ibu memberikan nasihat bahwa tidak semua pr seperti Tika. Terkadang orang lain tidak mau tahu. Mereka tetap dengan harga yang sama walaupun harga bahan dasar sudah naik. Pa jadi juga bingung, jika harga tetap sama, ia akan merugi. Jika har pembeli yang biasa membeli dagangannya akan berkurang. Sama juga Akhirnya Pak Kurdi memilih tidak berjualan. Di kota memang masih banyak orang yang berjualan mi ayam. ada mi ayam yang selerat buatan Pak Kurdi karena memiliki cita rasa y pula, Tika sudah sangat suka mi ayam buatan Pak Kurdi. Ia ragu mer di tempat lain. Akhirnya untuk sementara Tika tidak akan tidak makan m Pak Kurdi berjualan kembali. Mi ayam Pak Kurdi memang sangat terkenal kelezatannya sehingga sa mi ayam itu, Pak Kurdi dapat menyekolahkan kedua anaknya sampai lu tinggi. Dari usaha mi ayam itu pula Pak Kurdi dapat mencukupi kebutuha sehari-hari. Melihat selera makan Tika yang semakin menurun karena tida makanan kesukaannya, ibu mencoba membuatkan mi ayam sendiri buatan ibu juga sangat lezat. Selain ayam, bu juga menambahkan say lebih menyehatkan tubuh. Tika merasa senang sekarang. Keinginannya mi ayam selezat buatan Pak Kurdik ini telah terpenuhi. Akan tetapi, T tetap berharap harga-harga segera turun dan Pak Kurdi bisa berjualan​