Untuk menentukan pH larutan, kita perlu mengetahui konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam larutan tersebut. Dalam pelarutan natrium hidrida, ion hidrogen (H+) akan terbentuk melalui reaksi sebagai berikut:

NaH + H2O -> NaOH + H2↑

Dari reaksi tersebut, kita dapat mengetahui bahwa setiap mol NaH yang bereaksi akan menghasilkan satu mol gas hidrogen (H2) dan satu mol NaOH. Karena kita mengetahui jumlah NaH yang bereaksi (5,52 g), maka kita dapat menghitung jumlah mol NaH sebagai berikut:

n(NaH) = m(NaH) / M(NaH)

n(NaH) = 5,52 g / 24,01 g/mol

n(NaH) = 0,23 mol

Karena setiap mol NaH akan menghasilkan satu mol H2, maka jumlah mol H2 yang terbentuk juga sama dengan 0,23 mol. Kita dapat menggunakan konsep stoikiometri untuk menghitung konsentrasi NaOH yang terbentuk, yang nantinya akan menentukan konsentrasi ion hidrogen (H+) dalam larutan.

Dari reaksi di atas, setiap mol NaH juga akan menghasilkan satu mol NaOH. Oleh karena itu, jumlah mol NaOH yang terbentuk juga sama dengan 0,23 mol. Karena larutan yang dihasilkan sebanyak 2,8 L, maka konsentrasi NaOH dapat dihitung sebagai berikut:

C(NaOH) = n(NaOH) / V

C(NaOH) = 0,23 mol / 2,8 L

C(NaOH) = 0,082 M

Karena NaOH adalah basa kuat, maka ion hidroksida (OH-) yang dihasilkan akan sepenuhnya terdisosiasi dalam air. Oleh karena itu, konsentrasi ion hidrogen (H+) dapat dihitung dengan menggunakan konsep kesetimbangan ionisasi air:

Kw = [H+][OH-]

Kw (konstanta ionisasi air) pada suhu 25°C adalah 1,0 x 10^-14. Konsentrasi ion hidroksida (OH-) dapat dihitung sebagai berikut:

[OH-] = Kw / [H+]

0,0000000000001 = [H+] x 0,082

[H+] = 0,0000000000001 / 0,082

[H+] = 0,00000000000000122

pH dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

pH = -log[H+]

pH = -log(0,00000000000000122)

pH = 12,91

Jadi, pH larutan tersebut adalah 12,91.