Dari informasi yang diberikan, dapat kita tuliskan:

Lebar bangunan = panjang - 5

Luas bangunan = panjang × lebar = 84

Dari sini, kita dapat mencari nilai panjang dan lebar bangunan:

panjang × (panjang - 5) = 84

panjang^2 - 5panjang - 84 = 0

Ini adalah bentuk persamaan kuadrat yang dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus ABC:

a = 1, b = -5, c = -84

panjang = (-b ± √(b^2 - 4ac)) / 2a

panjang = (5 ± √(5^2 + 4×1×84)) / 2

panjang = (5 ± √421) / 2

Kita ambil nilai positif karena panjang tidak mungkin negatif:

panjang = (5 + √421) / 2 ≈ 14.6

lebar = panjang - 5 ≈ 9.6

Selanjutnya, kita dapat mencari keliling bangunan:

keliling = 2(panjang + lebar) ≈ 48.4

Untuk biaya pemasangan kawat, kita perlu mengetahui panjang kawat yang dibutuhkan. Ada tiga baris kawat, masing-masing mengelilingi bangunan di sekelilingnya. Panjang kawat pada baris pertama sama dengan keliling bangunan, sedangkan panjang kawat pada baris kedua dan ketiga masing-masing lebih panjang 2 meter daripada keliling bangunan:

panjang kawat baris 1 = keliling bangunan ≈ 48.4

panjang kawat baris 2 = panjang kawat baris 3 = keliling bangunan + 2 ≈ 50.4

Dengan demikian, total panjang kawat yang dibutuhkan adalah:

total panjang kawat = 3(panjang kawat baris 1 + panjang kawat baris 2 + panjang kawat baris 3)

total panjang kawat = 3(48.4 + 50.4 + 50.4) ≈ 449.76

Akhirnya, kita dapat menghitung biaya yang harus dikeluarkan untuk pemasangan dan pembelian kawat berduri:

biaya kawat = total panjang kawat × harga per meter = 449.76 × 7000 ≈ 3,148,320

biaya pasang = total panjang kawat × biaya pasang per meter = 449.76 × 2500 ≈ 1,124,400

total biaya = biaya kawat + biaya pasang ≈ 4,272,720

Jadi, persamaan kuadrat untuk panjang bangunan adalah panjang^2 - 5panjang - 84 = 0, lebar bangunan adalah 9.6 m, keliling bangunan adalah 48.4 m, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk pemasangan dan pembelian kawat berduri adalah sekitar Rp 4,272,720