Jawaban:

ya, kita dapat menyimpulkan bahwa pada tingkat signifikansi 0,05 benang ini menjadi lebih mudah putus.

Penjelasan dengan langkah-langkah:

Untuk menyelesaikan masalah ini, kita akan melakukan uji hipotesis. Hipotesis nol (H0) adalah bahwa rata-rata kekuatan pemutusan benang adalah 9,72 ons, sedangkan hipotesis alternatif (H1) adalah bahwa rata-rata kekuatan pemutusan benang kurang dari 9,72 ons.

Langkah pertama adalah menentukan tingkat signifikansi dan memilih uji statistik yang sesuai. Kita telah diberikan tingkat signifikansi 0,05, yang berarti kita akan menggunakan nilai kritis 1,645 untuk uji satu sisi dengan uji statistik z.

Selanjutnya, kita perlu menghitung skor uji atau z-score dari sampel. Berdasarkan informasi yang diberikan, skor uji dapat dihitung sebagai berikut:

z = (x̄ - μ) / (σ / sqrt(n))

z = (x̄ - μ) / (σ / sqrt(n)) = (8,93 - 9,72) / (1,40 / sqrt(36))

z = (x̄ - μ) / (σ / sqrt(n)) = (8,93 - 9,72) / (1,40 / sqrt(36)) = -2,4

Kita dapat melihat bahwa skor uji (z = -2,4) lebih rendah dari nilai kritis (-1,645). Oleh karena itu, kita dapat menolak hipotesis nol dan menyimpulkanbahwa kekuatan pemutusan benang dari merek tertentu menjadi lebihmudah putus pada tingkat signifikansi 0,05.

Dengan demikian, jawaban atas pertanyaan adalah ya, kita dapat menyimpulkan bahwa pada tingkat signifikansi 0,05 benang ini menjadi lebih mudah putus.