Jawaban:

Kisah sengsara Yesus Kristus dapat ditemukan dalam keempat injil dalam Perjanjian Baru, yaitu Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Meskipun kisah sengsara ini berfokus pada peristiwa yang sama, yaitu penangkapan, persidangan, penyaliban, dan kebangkitan Yesus, tetapi terdapat perbedaan-perbedaan antara keempat injil tersebut.

Perbedaan-perbedaan itu antara lain:

1. Keterlibatan Sanhedrin dan peran Pilatus: Injil Matius dan Markus menggambarkan Sanhedrin (majelis agama Yahudi) sebagai pihak yang memainkan peran utama dalam penangkapan dan persidangan Yesus, sementara Lukas dan Yohanes lebih menyoroti peran Pilatus, gubernur Romawi, dalam penyaliban dan eksekusi Yesus.

2. Rincian tentang penyaliban: Meskipun keempat injil menyebutkan bahwa Yesus disalibkan, terdapat perbedaan dalam rincian dan deskripsi tentang penyaliban tersebut. Injil Markus dan Matius, misalnya, lebih terperinci tentang siksaan yang dialami Yesus sebelum disalibkan.

3. Versi tentang percakapan terakhir Yesus: Meskipun keempat injil memuat catatan tentang perkataan Yesus sebelum wafatnya, terdapat perbedaan dalam versi yang dicatat. Misalnya, Injil Lukas mencatat adanya percakapan Yesus dengan seorang penjahat yang disalib bersamanya, sedangkan Injil Markus tidak.

4. Fokus teologis: Masing-masing penulis injil memiliki fokus teologis yang berbeda-beda dalam memuat kisah sengsara ini. Injil Matius, misalnya, menekankan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam Kitab Suci Yahudi, sedangkan Injil Yohanes menyoroti kedaulatan Yesus sebagai Anak Allah.

Meskipun terdapat perbedaan-perbedaan dalam keempat injil ini, kisah sengsara Yesus Kristus tetap menjadi inti dari pesan dan ajaran agama Kristen.