Gerakan reformasi yang dipelopori kaum mahasiswa pada dasarnya dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, diantaranya:

   Kondisi ekonomi yang buruk: Kondisi ekonomi yang buruk di Indonesia pada akhir 1990-an dan awal 2000-an menyebabkan banyak mahasiswa yang kesulitan dalam menyelesaikan studi mereka.

   Kekurangan akses pendidikan: Kekurangan akses pendidikan yang adil dan merata di Indonesia menyebabkan banyak mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studi mereka.

   Korupsi: Korupsi yang marak di Indonesia menyebabkan banyak mahasiswa yang merasa tidak puas dan ingin melakukan perubahan.

   Ketidakadilan: Ketidakadilan yang terjadi di Indonesia menyebabkan banyak mahasiswa yang merasa tidak puas dan ingin melakukan perubahan.

   Keterbelakangan: Keterbelakangan yang terjadi di Indonesia menyebabkan banyak mahasiswa yang merasa tidak puas dan ingin melakukan perubahan.

   Kekurangan demokrasi : Kekurangan demokrasi yang terjadi di Indonesia menyebabkan banyak mahasiswa yang merasa tidak puas dan ingin melakukan perubahan.

   Kepemimpinan yang tidak efektif : Kepemimpinan yang tidak efektif yang terjadi di Indonesia menyebabkan banyak mahasiswa yang merasa tidak puas dan ingin melakukan perubahan.

Gerakan reformasi yang dipelopori kaum mahasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengatasi masalah ekonomi, pendidikan, korupsi, ketidakadilan, keterbelakangan, dan meningkatkan demokrasi dan kepemimpinan yang efektif.