Jawaban:

1. Aksesibilitas: Kelompok termarjinalkan, seperti perempuan, anak-anak, dan remaja, mungkin tidak memiliki akses yang dibutuhkan untuk mengekspresikan suara mereka. Ini bisa berupa akses fisik, ekonomi, atau bahkan jenis kelamin.

2. Kekuatan: Kelompok termarjinalkan mungkin tidak memiliki kekuatan untuk menyuarakan suara mereka. Ini bisa berupa ancaman atau intimidasi dari orang lain, atau bahkan kurangnya kepercayaan diri.

3. Ketakutan: Kelompok termarjinalkan mungkin takut untuk menyuarakan suara mereka karena bisa menimbulkan ancaman, intimidasi, atau bahkan pengucilan.

4. Sosialisasi: Kelompok termarjinalkan mungkin telah disosialisasi untuk tidak menyuarakan suara mereka. Ini bisa disebabkan oleh budaya, tradisi, atau bahkan agama.

5. Diskriminasi dan stigma: Kelompok termarjinalkan mungkin menghadapi diskriminasi dan stigma dari masyarakat atas suara mereka. Ini bisa menjadi hambatan untuk menyuarakan suara mereka.