Jawaban:

Dibawah

Penjelasan dengan langkah-langkah:

a. Sebelum adanya pajak, harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan di pasar dapat dicari dengan menyelesaikan persamaan Qd = Qs. Dalam hal ini, Qd = 7+ P dan Qs = 16-2P. Maka, 7+P = 16-2P sehingga 3P = 9 dan P = 3. Dengan demikian, harga keseimbangan sebelum adanya pajak adalah Rp3/unit. Jumlah keseimbangan di pasar sebelum adanya pajak dapat dicari dengan memasukkan nilai P ke dalam salah satu persamaan Qd atau Qs. Dalam hal ini, Qd = 7+ P sehingga Qd = 7+3 = 10 dan Qs = 16-2P sehingga Qs = 16-2(3) = 10. Dengan demikian, jumlah keseimbangan di pasar sebelum adanya pajak adalah 10 unit.

Setelah adanya pajak sebesar Rp3/unit, fungsi permintaan menjadi Qd = 7+ (P+3) dan fungsi penawaran menjadi Qs = 16-2(P-3). Maka, harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan di pasar dapat dicari dengan menyelesaikan persamaan Qd = Qs. Dalam hal ini, Qd = 7+ (P+3) dan Qs = 16-2(P-3). Maka, 7+ (P+3) = 16-2(P-3) sehingga P=5/4. Dengan demikian, harga keseimbangan setelah adanya pajak adalah Rp5/4/unit. Jumlah keseimbangan di pasar setelah adanya pajak dapat dicari dengan memasukkan nilai P ke dalam salah satu persamaan Qd atau Qs. Dalam hal ini, Qd = 7+ (P+3) sehingga Qd = 7+(5/4+3) = 23/4 dan Qs = 16-2(P-3) sehingga Qs=16-2(5/4-3)=11/2. Dengan demikian, jumlah keseimbangan di pasar setelah adanya pajak adalah sebesar 11/2 unit.

b. Besar penerimaan pajak oleh pemerintah dapat dicari dengan mengalikan besarnya pajak dengan jumlah barang yang terjual setelah adanya pajak. Dalam hal ini, besarnya pajak adalah Rp3/unit dan jumlah barang yang terjual setelah adanya pajak adalah sebesar 11/2 unit. Maka besar penerimaan pajak oleh pemerintah adalah sebesar Rp33/4 atau Rp8,25 .

Untuk soal terakhirnya mohon diperjelas lagi ya kak.