Penjelasan:

3). a. 3-kloro-2-metilheptana: CH3CH(Cl)CH2CH(CH3)CH2CH2CH3

b. 3-etil-3,4-dimetil-1-heksanol: CH3(CH2)2C(CH3)(CH2CH(CH3)OH)CH(CH3)2

c. Asam 2-metilbutanoat: CH3CH(CH3)CH2COO

4). Nama sistematis untuk 1-propanon adalah propanal, karena tidak ada karbon yang terikat pada oksigen selain karbon pada gugus fungsi karbonil.

5). Label tersebut salah karena "3-propanol" tidak ada dalam nomenklatur senyawa organik. Nama yang tepat untuk senyawa tersebut adalah propanol atau 1-propanol.

6). a. CH4: hanya ada satu isomer yaitu metana.

b. C2H6O: terdapat dua isomer yaitu etanol dan metoksimetana.

c. C2H5Br: terdapat dua isomer yaitu 1-bromopropana dan 2-bromopropana.

7). a. Isomer optik adalah isomer yang memiliki struktur molekul yang sama tetapi memiliki orientasi cahaya yang berbeda dan mampu memutar cahaya polarisasi.

b. Atom adalah unit dasar dari materi yang terdiri dari inti atom yang terdiri dari proton dan neutron, serta elektron yang mengorbit inti atom.

c. Asimetris dalam konteks kimia organik adalah ketika suatu molekul tidak memiliki simetri yang sama ketika dibalik.

8). a. 2-klorobutana memiliki atom karbon asimetris sehingga bersifat optis aktif.

b. 2-hidroksi propanoat juga memiliki atom karbon asimetris sehingga bersifat optis aktif.

c. 2-metilbutanal tidak memiliki atom karbon asimetris sehingga tidak bersifat optis aktif.

9). a. C=CHOH: alkohol sekunder.

b. CH3CHO: aldehida.

c. C2H5OCH3: eter.

10). Sifat-sifat eter adalah sebagai pelarut organik yang efektif, mudah terbakar, tidak berwarna, tidak berbau, dan memiliki titik didih yang rendah. Eter digunakan sebagai pelarut dalam kimia, dalam industri farmasi, dalam produksi plastik, dan dalam sintesis bahan kimia.

11). Asam karboksilat memiliki titik didih yang tinggi karena molekulnya terdiri dari ikatan hidrogen antar molekul. Ikatan hidrogen ini terbentuk karena gugus karboksilat memiliki oksigen yang bersifat elektronegatif dan dapat membentuk ikatan hidrogen dengan hidrogen dari gugus karboksilat lainnya.

12). Titik didih ester lebih rendah daripada titik didih asam dan alkohol yang memiliki massa molekul yang sama karena ester tidak memiliki ikatan hidrogen antarmolekul seperti pada asam dan alkohol. Ikatan van der Waals yang lebih lemah pada ester menyebabkan titik didihnya lebih rendah.