Jawab:

Untuk menentukan bilangan prima yang lebih besar dari 2 dan tidak dapat dituliskan sebagai jumlah dari sebuah bilangan prima dan dua kali sebuah bilangan kuadrat, kita dapat menggunakan hipotesis Riemann. Hipotesis Riemann adalah suatu hipotesis yang dikemukakan oleh matematikawan Bernhard Riemann pada tahun 1859 yang berhubungan dengan distribusi bilangan prima.

Penjelasan dengan langkah-langkah:

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan bilangan prima tersebut:

1. Tentukan apakah bilangan tersebut merupakan bilangan prima atau bukan dengan menggunakan teknik pencarian bilangan prima seperti sieve of Eratosthenes atau trial division.

2. Jika bilangan tersebut merupakan bilangan prima, cek apakah bilangan tersebut dapat dituliskan sebagai jumlah dari sebuah bilangan prima dan dua kali sebuah bilangan kuadrat.

3. Jika bilangan tersebut tidak dapat dituliskan sebagai jumlah dari sebuah bilangan prima dan dua kali sebuah bilangan kuadrat, maka bilangan tersebut adalah bilangan prima yang lebih besar dari 2 dan tidak dapat dituliskan sebagai jumlah dari sebuah bilangan prima dan dua kali sebuah bilangan kuadrat.

4. Jika bilangan tersebut dapat dituliskan sebagai jumlah dari sebuah bilangan prima dan dua kali sebuah bilangan kuadrat, maka cari bilangan prima yang lebih besar dan ulangi langkah-langkah di atas.

Itu adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menentukan bilangan prima yang lebih besar dari 2 dan tidak dapat dituliskan sebagai jumlah dari sebuah bilangan prima dan dua kali sebuah bilangan kuadrat menggunakan hipotesis Riemann. Semoga membantu!