Menurut Harrish and Desimone, pengembangan SDM merupakan seperangkat aktivitas yang sistematis dan terencana yang dirancang untuk memfasilitasi para pegawainya dengan kecakapan yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan, baik pada saat ini maupun masa yang akan datang. Adapaunpengembangan SDM ini perlu dievaluasiguna memaksimalkan pekerjaan dari karyawan.

Pembahasan:

• Program pengembangan SDM perlu dievaluasi

Untuk memperjelas apa saja pekerjaan yang dilakukan karyawan pada sebuah organisasi. Hal ini juga bertujuan untuk melihat apakah pengembangan karyawan baru, organisasi dan karir, pengembangan profesional dan peningkatan skill telah dilakukan dengan baik dan tepat, serta apakah ada sistem adaptasi dalam organisasi.

• Pengembangan SDM sangat diperlukan oleh sebuah organisasi

Guna memastikan kesesuaian antara tenaga kerja dan pekerjaan berjalan selaras, baik dari segi jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan, mengetahui kredibilitas, reputasi, dan status dari organisasi tempat bekerja.

Pengembangan SDM juga berfungsi sebagai sarana meningkatakan jalannya komunikasi dan koordinasi yang efektif, serta peningkatan produktivitas kerja organisasi dan hal ini tidak akan menjadi salah satu pemborosan karena karyawan akan cermat dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan akan menumbuhkan kerja sama antara berbagai satuan kerja, serta meningkatkan tekad dalam mencapai sasaran yang ditetapkan.

Meskipun pada jangka pendek SDM merupakan cost center, namun pada jangka Panjang SDM akan menjadi profit center/keuntungan bagi perusahaan. Namun pada kenyataannya, tidak sedikit organisasi yang tidak menyediakan sumber daya pengembangan yang cukup karena tidak memahami pentingnya pengembangan. Adapun dalam proses pengembangan yang baik diperlukan investasi yang tepat, baik dalam bentuk waktu maupun uang.

• Pada tahun 1959, Donald Kirkpatrick mempublikasikan model evaluasi training

Yang digunakan untuk mengukur keefektifan Training. Menurut Kirkpatrick, evaluasi terhadap efektivitas program training ini mencakup empat level evaluasi training, yaitu

1. Level 1 -Reaction (Reaksi),
2. Level 2-Learning (Pembelajaran),
3. Level 3-Behavior (Tingkah laku), dan
4. Level 4-Results (Hasil).

Penjelasan salah satu model evaluasi yaitu Reaksi.

Level 1 - Reaksi

Level ini mengukur kepuasan peserta terhadap pelatihan tersebut. Reaksi dilakukan untuk mengetahui opini dari para peserta pelatihan mengenai program pelatihan. Pembelajaran mengetahui seberapa baik peserta program pelatihan memahami materi pelatihan yang telah diberikan. Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan perilaku peserta (karyawan) akan berubah saat melakukan pekerjaan. Hasil untuk menguji dampak pelatihan pada kelompok kerja atau organisasi secara keseluruhan. Reaksi perlu diukur untuk menjadi referensi di masa mendatang dalam membuat program pelatihan lebih efektif dan berkembang, sekaligus mendeteksi apakah ada materi yang tertinggal atau tidak disampaikan.

Program training dianggap efektif apabila proses training dirasa menyenangkan dan memuaskan pesera training sehingga mereka termotivasi untuk belajar dan berlatih.

• Contoh & Penjelasan :

Gambar yang terlampir merupakan contoh instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat reaksi peserta atas suatu kegiatan pelatihan baik dari sisi reaksi ke penyelenggaraan. Hasil raksi peserta kemudian di kelompokkan dalam kategori kurang (untuk nilai 50-69), cukup (untuk nilai 70-89) dan memuaskan (untuk nilai 90-100).

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut tentang model pembelajaran e-learning pada: yomemimo.com/tugas/4008028

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1