Di manakah tempat dari cerita burung dan ikan tersebut?​

Berikut ini adalah pertanyaan dari idaida766 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Di manakah tempat dari cerita burung dan ikan tersebut?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Latar tempat adalah salah satu dari tiga latar yang dapat kita temukan dalam sebuah karya sastra. Latar tempat menginformasikan kita perihal tempat terjadinya peristiwa dalam cerita. Selain latar tempat, kita juga mengenal dua latar lain yaitu latar waktu yang terkait waktu terjadinya peristiwa dan suasana yang terkait atmosfer yang terbangun dalam karya.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan informasi perihal tempat dari cerita "Ikan dan Burung". Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

LATAR TEMPAT DARI CERITA "IKAN DAN BURUNG" ADALAH SEBUAH GUA DI PAPUA.

Sebagai rujukan, berikut kakak sajikan teks yang dimaksud oleh soal.

Dalam sebuah gua dalam sungai di negeri yang bernama papua hiduplah seekor ikan arwana yang baru saja lahir. Seperti kebiasaan para ikan di sana, mereka harus keluar gua untuk mencari serangga yang hidup di darat atau dunia atas.

Ikan yang baru saja melihat dunia atas yang besar sangat takjub dengan apa yang ia temui. Ikan-ikan lain yang sangat unik, pepohonan di setiap sisi sungai, dan serangga yang ternyata sangat lezat. Namun yang paling membuatnya aneh dan takjub adalah seekor burung yang mencari cacing di lumpur-lumpur sungai tersebut.

Dengan hati-hati ia mendekati sang ikan kecil mendekati burung yang sedang asik mencari cacing. Dengan takut ia menyapa burung tersebut.

“hai burung, ibuku bilang kalian adalah mahluk yang mengesankan”.

Burung itu pun berkata, “kami bisa terbang wahai ikan kecil. Apa kau pernah melihat samudra di mana banyak ikan berenang bebas?”.

Sambil berteriak dengan bangganya burung itu berkata “aku telah menjelajahi semua langit di alam ini”.

Kemudian burung itu terbang ke langit yang tinggi hingga tidak terlihat lagi. Dan kemudian ikan kecil itu pun kembali ke guanya karena hari sudah malam sambil memikirkan apa yang telah dikatakan sang burung.

Di pagi yang cerah ia, ikan kecil itu, kembali ke sungai besar itu untuk mencari makan namun tidak ia dapati burung yang kemarin ia temui. Dalam pikirannya ia membayangkan bahwa burung tersebut sedang terbang gembira menyusuri lorong-lorong langit dan menembus awan di atas tujuh samudera. Dan ikan kecil kita berharap suatu hari nanti ia bisa berenang di samudera yang luas bersama ikan–ikan lain dari berbagai sisi dunia.

Ikan kecil kita yang selalu saja mengingat dan membayangkan apa yang dikatakan sang burung yang telah lama pergi pada suatu hari ketika ia sedang mencari makan, tanpa ia sadari ia telah terjebak dalam jaring seorang nelayan dan ikan kecil itu dimasukkan ke dalam kantong plastik kecil yang sangat sempit baginya dan ikan-ikan lain yang juga ikut tertangkap.

Entah sudah berapa tempat yang sudah ia lewati dan entah sudah berapa jauh ia dari kehidupannya di sungai. Dan Nampak sekali ikan kecil itu masih memikirkan impiannya akan samudera luas dan indahnya seekor burung dan ia kini sadar bahwa ia telah kehilangan kebebasannya dan ia tersiksa akan apa yang ia impikan.

Kini ikan arwana kecil itu telah hidup dalam sebuah akuarium besar dan kini ia menjadi peliharaan seorang anak kecil. Berbeda dengan kehidupannya di sungai dulu, ia tidak perlu mengkuatirkan makanan untuk perutnya karena anak kecil yang memeliharanya sangat rajin memberi makanan kepada ikan tersebut.

Pada suatu sore yang agak mendung, terjadilah peristiwa yang takkan dilupakan ikan kecil kita itu. Ikan kecil itu terlepas dan masuk ke dalam saluran air ketika sang anak sedang menguras akuarium tempat ikan tersebut tinggal. Dan ikan kitu kini sedang mengarungi gelapnya selokan yang kotor dan gelap menuju cahaya. Apakah ini sebuah harapan untuk sebuah kebebasan dan impian?

Ternyata hari sudah gelap. Dengan hujan yang turun deras dan sampah yang padat ikan kecil itu berjuang mencari nafas ke permukaan. Sebuah perjuangan yang sangat berat bagi ikan kecil kita itu. Tak terbayangkan bagaimana tubuh kecil itu bisa menahan sakitnya terhimpit tumpukan sampah yang besarnya melebihi besar badannya. Dan kini ya kelelahan dan tertidur di dunia antah berantah hingga pagi menjelang.

Penjelasan:

Semoga membantu ^_^

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh herbaklaten79 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 23 Jun 21