Berikut ini adalah pertanyaan dari wawaazahra2004 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jalan KH. Mas Mansyur 175, Jakarta
Sahabatku Ela,
1
h
Mungkin ketika engkau menerima suratku ini, kamu baru membantu orang
tuamu membersihkan rumah akibat banjir kemarin.
Sobat, aku ikut prihatin atas musibah banjir yang melanda Jakarta dua hari
melihat televisi memberitakan banjir yang melanda Jakarta, terutama di daerah
yang lalu. Mungkin musibah ini juga menimpa keluargamu. Waktu itu, aku
sekitar tempat tinggalmu. Seketika aku ikut prihatin, aku bersedih dan khawatir
ternyata dalam musibah kemarin tidak ada korban jiwa.
kalau terjadi apa-apa dengan kamu dan keluargamu. Namun, alhamdulillah,
Sobat, bencana memang bisa datang kapan saja dan dapat melanda pada
siapa saja, termasuk kita. Ini semua adalah ujian dari Tuhan. Untuk itu, aku
mohon kamu tabah menjalani. Ingat, kata guru SD kita dulu, kita tidak boleh
cengeng dan putus asa jika sedang menghadapai musibah karena justru musibah
akan menguji keimanan kita.
Sobat, bencana memang bisa datang kapan saja dan dapat melanda pada
siapa saja, termasuk kita. Ini semua adalah ujian dari Tuhan. Untuk itu, aku
mohon kamu tabah menjalani. Ingat, kata guru SD kita dulu, kita tidak boleh
cengeng dan putus asa jika sedang menghadapai musibah karena justru musibah
Sobatku Ela, mudah-mudahan suratku ini dapat menjadi penghibur. Aku
senantiasa berdoa agar kamu dan keluargamu diberi kesehatan. Aku juga minta
maaf belum bisa menjenguk kamu karena ayahku masih di luar kota. Mudah-
mudahan minggu depan aku bisa ke rumahmu.
Sampai di sini dulu, ya. Teriring salam dan doa untukmu dan keluargamu.
Sahabatmu,
akan menguji keimanan kita.
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Perhatikan surat pribadi di bawah ini lalu tentukan pokok pikiran surat dan buatlah simpulan isi surat!
Surat Pribadi
Ambon, 14 Januari 2020
Untuk sahabat karibku Ela
Jalan K.H. Mas Mansyur 175 Jakarta
Sahabatku Ela,
Mungkin ketika engkau menerima suratku ini, kamu baru membantu orang tuamu membersihkan rumah akibat banjłr kemarin.
Sobat, aku ikut prihatin atas musibah banjir yang melanda Jakarta dua hari yang lalu. Mungkin musibah ini juga menimpa keluargamu. Waktu itu, aku melihat televisi memberitakan banjir yang melanda Jakarta, terutama di daerah sekitar tempat tinggalmu. Seketika aku ikut prihatin, aku bersedih dan khawatir kalau terjadi apa-apa dengan kamu dan keluargamu. Namun, alhamdulillah, ternyata dalam musibah kemarin tidak ada korban jiwa.
Sobat, bencana memang bisa datang kapan saja dan dapat melanda pada siapa saja, termasuk kita. Ini semua adalah ujian dari Tuhan. Untuk itu, aku mohon kamu tabah menjalani. Ingat, kata guru SD kita dulu, kita tidak boleh cengeng dan putus asa jika sedang menghadapai musibah karena justru musibah akan menguji keimanan kita.
Sobatku Ela, mudah-mudahan suratku ini dapat menjadi penghibur. Aku senantiasa berdoa agar kamu dan keluargamu diberi kesehatan. Aku juga minta maaf belum bisa menjenguk kamu karena ayahku masih di luar kota. Mudah mudahan minggu depan aku bisa ke rumahmu.
Sampai di sini dulu, ya. Teriring salam dan doa untukmu dan keluargamu.
Sahabatmu,
Ani
Pokok Pikiran Surat
Simpulan Isi Surat
Penjelasan:
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Soooooooooooooon dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 02 Jun 21