Sebelum melakukan suatu penelitian kita membuat yang namanya instrumen. Instrumen dapat menjadi salah satu syarat dalam meneliti baik berupa tes maupun kuesioner. Sebelum butir pernyataan atau soal dapat diberikan kepada sampel, harus diuji salah satunya dengan uji daya beda. Daya beda adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan kelompok dalam aspek yang dapat diukur perbedaannya. Selain itu dalam soal tersebut kita dapat membedakan tingkat kemampuan siswa kategori tinggi atau rendah. Adapun butir soal dikatakan baik jika soal tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Artinya soal yang bak harus memiliki tingkat kesukaran  yang sedang atau dikatakan cukup. Fungsi dari daya pembeda ini adalah untuk mengetahui perbedaan peserta didik yang menguasai materi dengan yang belum menguasai materi. Supaya guru mudah membuat soal dengan adanya daya pembeda tersebut.

Dari penjelasan data di atas, adapun daya pembedanya adalah 0,1≤0,20 ⇒ soal jelek.

Penjelasan dengan langkah-langkah

Rumus yang digunakan yaitu ;

Keterangan :

nBA = Jumlah subjek yang menjawab benar pada kelompok atas.

nBB = Jumlah subjek yang menjawab benar pada kelompok bawah.

nA = Jumlah subjek kelompok atas.

nB = Jumlah subjek kelompok bawah.

Diketahui : Daya atas 1,1,27,1,30

                  Daya bawah 11,5,9,5,30

Ditanya : Hitunglah daya beda butir soal?

Jawab :

Klasifikasi daya pembeda sebagai berikut :

Besar Daya Pembeda⇒Interpretasi

DP ≤0                           ⇒ soal sangat jelek.

DP ≤0,20                      ⇒ soal jelek.

DP ≤0,40                      ⇒ soal cukup.

DP ≤0,60                      ⇒ soal baik.

Maka, daya pembeda yaitu 0,1≤0,20 ⇒ soal jelek.

Pelajari Lebih Lanjut

1. Materi tentang tingkat kesukaran butir soal yomemimo.com/tugas/41921135

#BelajarBersamaBrainly

#SPJ1