al-thair:Risalah Al-Thair.

Pada suatu hari yang cerah ,sekawanan burung dari langit mendarat di permukaan bumi.Tanpa di sadari oleh burung-burung tersebut ,seorang pemburu telah memasang perangkap.tak urung satu dari burung-burung tersebut pun tertangkap dan di bawa pulang sang penburu.

Sesampainya di rumah, burung itupun di masukan ke dalam sangkar yang keren, pokonya enak banget deh hihihihhi.

Keadaan enak banget itu berlangsung sedemikian lama hingga bikin ingatan burung tersebut terhadap asal-usulnya semakin memudar...sehingga dia berkesimpulan sangkar tempat tinggalnya sekarang menjadi satu-satunya dunia yang dia miliki...

Repotnya pada suatu hari dia mendengar suara burung lainnya, kok, suara-suara tersebut sepertinya akrab dengan dirinya lalu dia pun memanggil sekawanan burung tersebut dan terjadilah percakapan di antara mereka. Dari percakapan ini akhirnya sang burung dalam sangkar tahu dari mana dia berasal ? Pantesan suara-suara kawanan burung itu terasa begitu akrab ? Lalu dia meminta tolong agar di lepaskan dari kandang....singkat cerita dia pun terlepas dari sangkar indah dan ikut terbang ke langit bersama kawanan burung-burung lainnya.

Setelah terbang sekian lama, akhirnya kawanan burung tersebut tiba di puncak gunung tertinggi di dunia fisik ini, yang ia kira sebagai tujuan akhir perjalanan mereka namun ternyata tidak, karena dari atas puncak gunung itulah justru terlihat delapan puncak gunung kosmik lainnya ,yang satu persatu harus di arungi hingga mencapai puncak gunung tertinggi...

Begitu sampai di puncak gunung kosmik yang pertama, burung kita langsung jatuh cinta karena ternyata ia jauh lebih indah dan serasi di bandingkan dengan sangkar dunia yang ia kenal selama ini.

Demikianlah seterunya, puncak demi puncak, pesona demi pesona yang semakin meluluhkan rasa harus di lalui dan di tinggalkan demi bertemu dengan raja burung yang bertengger di puncak gunung kosmik tertinggi. Kemudian di ceritakan bahwa ketika berjumpa dan berhadap-hadapan dengan sang Raja tersebut, tiba-tiba burung itu sadar betapa keindahan-keindahan yang telah ia lihat dan alami dalam perjalanan itu tidak berarti apa-apa di bandingkan dengan keindahan dan kemegahan yang ia saksikan sendiri dari sang Raja

maaf kalo salah