Seorang pengusaha boneka memproduksi boneka adat sebanyak 200 buah. Biaya

Berikut ini adalah pertanyaan dari sifaundawa040320 pada mata pelajaran Matematika untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Seorang pengusaha boneka memproduksi boneka adat sebanyak 200 buah. Biaya mesin pemotong dan peralatan tetap lain sebesar Rp. 8.000.000, bahan baku yang diperlukan seperti kain, manik-manik dan sebagainya mengeluarkan biaya sebesar Rp. 4.000.000, biaya operasional yang tidak terduga dari produksinya sebanyak 500.000. Berapakah harga jual dari boneka tersebut dan berapakah biaya variable per unit produk boneka adat tersebut

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Jawab : jumlah tas yg harus dicapai pada titik impas (BEP) adalah 30 buah tas. Dengan memproduksi 30 buah tas perusahaan impas karena besarnya seimbang dengan biaya yang dikeluarkan.

Pembahasan

Diketahui :

Biaya tetap (FC) : Rp 150.000,-

Biaya variable (VC) : Rp 5.000,-

Harga : Rp 10.000,-

Ditanya : Hitunglah jumlah tas yg harus dicapai titik impas (BEP)!

Jawab :

Pertama-tama hitung terlebih dahulu jumlah tas yang harus diproduksi supaya mencapai titik impas atau BEP.

BEP unit produk = FC / (P-VC)

= 150.000 / ( 10.000 – 5.000 )

= 150.000 / 5.000

= 30 buah tas

BEP unit rupiah = FC / ( 1 – ( VC / P ) )

= 150.000 / ( 1 - ( 5000 / 10.000 ) )

= 150.000 / ( 1 – 0.5)

= 150.000 / 0.5

= 300.000

Maka perusahaan tersebut harus memperoleh keuntungan (omset) sebesar Rp 300.000,- untuk mencapai BEP.

Untuk membuktikan apakah hitungan tersebut benar adalah dengan mengalikan unit BEP x harga jual per unit.

BEP = 30 x Rp 10.000 = Rp 300.000,-

Break Even Point (BEP) adalah sebuah titik dimana biaya atau pengeluaran dan pendapatan adalah seimbang sehingga tidak terdapat kerugian atau keuntungan.

Terdapat 3 komponen dalam BEP, yaitu : fixed cost, variable cost dan selling price. Berikut adalah penjelasan lengkapnya :

1. Fixed Cost (Biaya tetap)

Komponen ini merupakan biaya tetap atau konstan. Biaya ini tidak mempengaruhi kegiatan produksi secara langsung.

2. Variabel Cost (Biaya Variabel)

Komponen biaya yang satu ini bersifat dinamis. Variabel cost disebut juga sebagai biaya per unit yang tergantung pada tingkat volume produksi. Apabila produksi meningkat, maka variabel cost juga akan meningkat. Contohnya seperti biaya bahan baku, biaya upah tenaga kerja, biaya listrik dan lain sebagainya.

3. Selling Price (Harga jual produk)

Merupakan harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi dan siap untuk dijual.

Fungsi BEP

BEP mempunyai beberapa fungsi yang bisa kita manfaatkan. Antara lain:

- Mengetahui jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan supaya perusahaan tidak mengalami kerugian. Jumlah penjualan minimum artinya adalah jumlah produksi minimum yang harus dibuat oleh perusahaan.

- Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai agar memperoleh laba yang telah direncanakan. Bisa juga diartikan bahwa tingkat produksi harus ditetapkan untuk memperoleh laba tersebut.

- Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat produksi tidak lebih rendah dari BEP.

- Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan atau tingkat produksi.

- Suatu alat perencanaan penjualan dan sekaligus perencanaan tingkat produksi, supaya perusahaan secara minimal tidak mengalami kerugian.

1. Rumus BEP Dasar Unit

Cara menghitung berapa unit jumlah barang atau jasa yang harus diproduksi untuk mendapatkan titik impas:

BEP = FC /(P-VC)

2. Rumus BEP Dasar Penjualan

Cara menghitung berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas:

FC/ (1 – (VC/P))*

Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin Kontribusi Per Unit.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh sepramailahiza dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 04 Jan 22