1.Hampir setiap pagi, ia terpaksa menyapu reruntuhan bunga durian dengan

Berikut ini adalah pertanyaan dari dinioktaviani533 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

1.Hampir setiap pagi, ia terpaksa menyapu reruntuhan bunga durian dengan wajah yang
begitu murung. Hanya tinggal beberapa lagi yang masih bertahan di atas. Bisa dihitung dengan
jari tangan. Dan mungkin karena berharap bisa jadi sangat menyakitkan, ia membunuh semua
harapan yang tersisa. Merawat tanaman itu seadanya. Tak lagi sebagai sebuah tanaman istimewa
yang bunganya telah ditunggu sekian lama.
Entah ajaib atau kebetulan, tujuh bunga yang tersisa itu terus bertahan meskipun hujan tak
memberi belas kasihan. Akhirnya, waktu juga yang memperlihatkan bahwa harapan tak boleh
dibunuh sebab kehidupan dimulai dari sana. Sebagaimana kehidupan tujuh bunga durian Ayah.
Tujuh-tujuhnya tampak semakin besar, tampak sudah matang beberapa bulan kemudian.

Apakah amanat yang terdapat dalam kehidupan cerita tersebut?


-tolong dijawab secepatnya ya ka​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

terus berusaha dan jangan mudah menyerah atau putus asa

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh luluuuuuuuu dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 29 Jul 21