Kisah seorang penjaga buah-buahan yang disuruh majikannya untuk membawakannya buah-buahan

Berikut ini adalah pertanyaan dari ransoe6930 pada mata pelajaran B. Arab untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Kisah seorang penjaga buah-buahan yang disuruh majikannya untuk membawakannya buah-buahan tapi dari setiap buah yang ia bawa tidak ada yang manis satu pun. sang majikan pun bertanya kenapa buah yang engkau ambil tidak pernah ada yang manis, apakah kau tidak mencicipinya terlebih dahulu?, si penjaga pun menjawab: " pesan orangtua dan guru saya , tidak boleh makan sesuatu yang belum jelas kehalalannya bagiku, buah-buahan itu bukan milikku, jadi aku tidak berhak untuk memakannya sebelum memperoleh ijin dari pemiliknya." keteladanan dari kisah tersebut adalah ............

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Keteladanan dari kisah tersebut adalah "Berbuat jujur di setiap situasi. Karena buah dari kejujuran itu sangatlah indah"

Penjelasan:

Ini lanjutan kisahnya:

Sang majikan terkejut dengan penjelasan penjaga kebunnya tersebut. Dia tidak lagi memandang Mubarok sebatas tukang kebun, melainkan sebagai seseorang yang jujur dan tinggi kedudukannya di mata Allah SWT. Ia berpikir mungkin Mubarok bisa mencarikan jalan keluar atas permasalahan rumit yang tengah dihadapinya.

Mulailah sang majikan bercerita tentang lamaran kerabat dan teman-teman dekatnya kepada putrinya. Ia mengakhiri ceritanya dengan bertanya kepada Mubarok, "Menurutmu, siapakah yang pantas menjadi pendamping putriku?"

Mubarok menjawab, "Dulu orang-orang jahiliah mencarikan calon suami untuk putri-putri mereka berdasarkan keturunan. Orang Yahudi menikahkan putrinya berdasarkan harta, sementara orang Nasrani menikahkan putrinya berdasarkan keelokan fisik semata. Namun, Rasulullah mengajarkan sebaik-baiknya umat adalah yang menikahkan karena agamanya."

Sang majikan langsung tersadar akan kekhilafannya. Mubarok benar, mengapa tidak terpikirkan untuk kembali pada Al-Qur'an dan As-Sunnah. Islamlah solusi atas semua problematika umat manusia.

Ia pulang dan memberitakan seluruh kejadian tadi kepada istrinya. "Menurutku Mobaroklah yang pantas menjadi pendamping putri kita," usulnya kepada sang istri. Tanpa perdebatan panjang, sang istri langsung menyetujuinya.

Pernikahan bahagia dilangsungkan. Dari keduanya lahirlah seorang anak bernama Abdullah bin Mubarok. Ia adalah seorang ulama, ahli hadis, dan mujahid. Ya, pernikahan yang dirahmati Allah SWT dari dua insan yang taat beribadah, insya Allah, akan diberi keturunan yang mulia.

Semoga membantu:)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh salsabila1876p4uvml dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 29 Jul 21