Jawaban:

Setiap hari (kecuali saat libur sekolah), aku harus pergi ke sekolah, dengan jarak sejauh 7 km dari rumahku, aku dapat menempuh perjalanan ini selama ± 15 menit menggunakan sepeda motor. Setiap hari aku berangkat ke sekolah jam 6 pagi, mungkin terlalu pagi untuk pergi dari rumah ke sekolah. Tetapi inilah yang biasa aku lakukan, pergi ke sekolah pagi-pagi dan 15 menit kemudian aku sampai di sekolah. Aku pergi ke sekolah bersama teman dekatku, Jessie namanya. Sama denganku, dia pun menaiki motor untuk pergi ke sekolahnya. Sekolahnya pun cukup dekat dengan sekolahku, yaitu di SMA PGRI 1.

Karena kita pergi bersama dan kemungkinannya kecil untuk kita sudah siap menaiki motor masing-masing. Biasanya Jessie sudah sampai didepan rumahku terlebih dahulu. Dan saat itu aku harus menaikkan tempoku dalam menggunakan jaket ataupun menggunakan sepatu, karena tidak enak jika membuat Jessie lama menunggu. Setelah kita berdua siap untuk pergi, kita saling bertanya mengenai kondisi bensin motor. Jika bensin motor kita atau salah satu dari kita sudah sedikit, maka kita harus pergi mencari bensin terlebih dahulu. Beruntung penjual bensin eceran berada searah dengan perjalanan kita.

Perjalanan pun dimulai, seperti biasa akulah yang memimpin perjalanan. Pertama kita harus keluar dari komplek perumahan, tidak terlalu jauh untuk keluar karena luas daerah ini tidak besar. Mungkin dengan jarak 200 meter, kita sudah bisa melewati pintu keluar dari perumahan. Setelah keluar dari perumahan, di sebelah kiri jalan terdapat penjual bensin eceran dimana kita biasanya membeli bensin.

Dari desa Cibedug tempat rumahku berada, selanjutnya kita melewati desa Pabuaran. Dengan jalan pedesaan yang mungkin selebar 1 mobil dan 1 motor, membuat kita harus melaju dengan hati-hati dan pelan-pelan. Ku ambil jalan ini karena ini jalan terpendek untuk menuju ke sekolah. Setelah kita melewati desa ini, kita akan melewati perumahan Bogor Raya/Bogor Lakeside. Di sini, terhampar jalan yang lebar, membuatku dan Jessie dapat mengendarai motor dengan santai. Terkadang, kita bisa saling mengobrol sambil mengendarai motor meskipun harus sedikit menaikkan volume suara karena kita berdua sedang menggunakan helm.

Di perumahan ini, kiri kanan jalan dipenuhi oleh rumah-rumah megah. Kadang membuat pikiran ini berkhayal jika suatu saat aku bisa memiliki rumah yang seperti itu. Selain rumah megah, terkadang kita berpapasan dengan mobil Alphard yang merupakan mobil mewah pula, rumah dan mobil itu dapat meningkatkan rasa semangatku dalam belajar agar menjadi orang sukses. Suasana perumahan ini pun sejuk dan bersih, banyak pepohonan hijau yang menyusuri jalan. Inilah salah satu alasan mengapa aku mengambil jalur melewati perumahan ini, jalanan mulus, lebar, dan juga tidak banyak kendaraan yang lalu lalang sehingga aku bisa mengendarai motor dengan tenang tanpa khawatir tentang risiko kecelakaan.

Setelah melewati perumahan ini, kita langsung berada di Jalan Padi yaitu jalan menuju perempatan Ciheuleut. Di jalan inilah sering terjadi kemacetan, apalagi jika sudah mencapai jam setengah 7, karena pada jam-jam inilah orang-orang kantoran sudah mulai berangkat menuju tempat kerja mereka, anak-anak sekolah sudah mulai berangkat sekolah, dan angkot pun sudah mulai ramai karena berebut mencari penumpang.

Oleh karena itu aku merasa beruntung karena aku bisa menuju sekolah mengendarai motor, karena ukuran motor yang tidak begitu besar membuatku dan Jessie bisa melewati kemacetan itu dengan mudah. Setelah ini, kita pun akan melewati jalan terakhir kita menuju ke sekolah, yaitu jalan Binamarga. Tidak terlalu jauh setelah memasuki jalan ini, di sebelah kiri jalan inilah tempat sekolahku berada. Sungguh perjalanan yang menyenangkan.

LENGKAP TUH!

JADIIN JAWABAN TERBAIK KAK!