Jawab:

Minggu, 13 Mei 2018

Penjelasan dengan langkah-langkah:

Ini adalah persoalan tentang Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK).

Maksudnya bagaimana?

Perhatikan bahwa setiap orang akan pergi les memanah di hari-hari tertentu yang "melompat-lompat" dengan hitungan yang khas.

Istilah "melompat-lompat" tersebutlah yang saya maksud dengan kelipatan. Kamu boleh juga menganggapnya "melongkap-longkap".

Nah, lompatan-lompatan mereka berbeda pada tanggal-tanggal kalender sesuai dengan jadwal dan agenda masing-masing. Karena mereka mengikuti les memanah di tempat yang sama, tentunya akan ada hari dimana mereka bertemu bersama-sama, yaitu saat lompatan mereka sesuai!

Ya, yaitu saat nilai lompatan mereka sama sejak pertama kali mereka bertemu. Ini artinya kita diminta mencari nilai kelipatan yang sama di antara mereka atau kita bisa pakai istilah KELIPATAN PERSEKUTUAN di antara mereka.

Lantas mengapa ada istilah kelipatan persekutuan TERKECIL?

Percayalah, lompatan-lompatan mereka tidak hanya sekali atau dua kali nilainya sama. Mereka bisa saja bertemu bersama-sama lagi entah 10 atau bahkan 100 tahun kemudian. Karena memang kelipatan suatu bilangan itu nilainya tak terhingga. Wah!

Maka nilai kelipatan persekutan yang paling kecil adalah jarak terdekat atau waktu terdekat sejak pertama kali mereka bertemu.

Cara mencari kelipatan persekutuannya bagaimana?

Saya akan jabarkan semua kelipatan dari masing-masing anak yang mengikuti les memanah sebagai berikut:

Daffa les setiap 6 hari = 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, 72, ...

Vian les setiap 9 hari = 9, 18, 27, 36, 45, 54, 63, 72, ...

Fadli les setiap 12 hari = 12, 24, 36, 48, 60, 72, ...

Lihatlah, bilangan mereka rupanya akan melompat bersama dan bertemu lagi setelah 36 hari terdekat. Tanda titik-titik tersebut disebut elipsis yang artinya kelipatan bilangan-bilangan tersebut sampai tak terhingga.

Nah, karena kelipatan ini sampai tak terhingga, sebenarnya terdapat hal yang rancu di soal. Pertanyaannya seharusnya begini:

Maka, kapan mereka akan les bersama lagi dalam waktu dekat?

Namun karena secara bahasa kita sudah memahami logikanya, bukan berarti soal dengan kalimat ambigu bisa kita anggap baik dan benar.

Hehehe.

Sekarang, setelah kita tahu bahwa mereka akan bertemu kembali di 36 hari kemudian, kita akan menghitungnya di kalender.

Di soal disebutkan bahwa mereka bertemu pada hari Sabtu, 7 April 2018.

Mari kita fokus di harinya terlebih dahulu!

Urutan hari akan berulang setiap 7 kali lompatan karena jumlah hari dalam satu minggu ada 7 (Senin - Minggu). Artinya begini, jika tanggal 7 adalah hari Sabtu, maka 7 hari kemudian yaitu tanggal 14 akan bertemu kembali dengan hari Sabtu.

Karena ketiga orang tersebut akan bertemu kembali setelah 36 hari maka akan jadi seperti ini penjabarannya:

Tanggal 7 = Sabtu

7 hari berikutnya = Sabtu

14 hari berikutnya = Sabtu

21 hari berikutnya = Sabtu

28 hari berikutnya = Sabtu

35 hari berikutnya = Sabtu

Lantas hari apa setelah 36 hari berikutnya? Hari Minggu, dong!

Sekarang kita fokus ke bulannya!

Bulan April dalam kalender masehi berjumlah 30 hari setiap tahunnya. Apakah kamu tahu fakta ini? Harus tahu, ya!

Jumlah hari yang bersisa setelah tanggal 7 April sampai akhir April (tanggal 30) adalah 23 hari (30 - 7 = 23). Karena kita akan mencari 36 hari setelah tanggal 7 berarti masih harus menghitung lagi di kalender sebanyak 13 hari lagi (36 - 23 = 13).

Sudah bisa ditebak dong, kalau 13 hari yang tersisa berada di bulan selanjutnya yaitu bulan Mei.

Karena pertemuan terdekat mereka tidak sampai melewati bulan Desember, berarti tahun pertemuan mereka masih sama yaitu di 2018.

Maka setelah kita tahu hari, tanggal dan bulan serta tahunnya kita bisa langsung menjawab kapan mereka akan les bersama lagi dalam waktu terdekat, yaitu hari Minggu, 13 Mei 2018.

Begitulah penjelasan saya. Semoga bisa dipahami, silakan bertanya kembali jika ada yang masih belum mengerti, serta jangan sungkan mengoreksi jika jawaban saya ada yang keliru.