Apa kelebihan dan kelemahan sistem periodik modern?

Kelas: X
Mata pelajaran: Kimia
Materi: Sistem Periodik
Kata kunci: tabel periodik kimia, aktinida, lantanida

Pembahasan:

Kelebihan sistem periodik modern:

1. Dapat menggolongkan unsur kimia berdasarkan sifatnya secara teratur

Penggolongan ini sesuai dengan sifat-sifat unsur. Misalnya semua unsur pada golongan VIIIA (gas mulia), memiliki sifat berbentuk gas pada suhu ruang dan memiliki sifat susah berreaksi. Sifat ini serupa antara Helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn).

Demikian juga unsur pada golongan VIIA (gas halogen) yang memiliki sifat serupa antara satu golongan. Unsur halogen berbentuk gas pada suhu ruangan dan akan mudah bereaksi dengan unsur lain. Halogen akan membentuk garam dengan unsur IA (alkali) dan membentuk asam dengen hidrogen (H). Unsur halogen ini adalah fluorine (F), chlorine (Cl), bromine (Br), iodine (I), astatine (At), dan tennessine (Ts).

2. Penggolongan berdasarkan nomor atom, bukan massa atom

Penggolongan dengan nomor atom lebih tepat karena sifat unsur ditentukan oleh konfigurasi elektron, yang mana jumlah elektron ditentukan oleh jumlah proton yang tercantum pada nomor atom.

Penggolongan berdasarkan massa atom yang sebelumnya digunakan Dmitri Mendeleev memiliki kekurangan, karena adanya isotop (atom-atom satu unsur namun dengan massa berbeda) dapat membuat urutan massa atom tidak sesuai dengan penggolongannya.

3. Penggolongan sistematis dan mudah diingat

Penggolongan ini sangat sistematis. Unsur-unsur dengan lokasi di tabel periodik pada baris yang sama memiliki jumlah kulit yang sama. Unsur sebaris ini disebut satu periode. Unsur-unsur dengan lokasi di tabel periodik pada kolom yang sama memilii jumlah elektron valensi sama dan sifat kimia serupa. Unsur sekolom ini disebut satu golongan.

Misalnya semua unsur dalam kolom pertama termasuk pada golongan IA (Alkali). Unsur ini, mulai dari Lithium (Li), Sodium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), semua memiliki jumlah elektirn valensi satu.

Kelemahan sistem periodik modern:

1. Posis hidrogen masih diperdebatkan

Hidrogen memiliki sifat mirip alkali ataupun halogen. Sifat mirip halogen ini adalah bentuknya yang berupa gas pada suhu ruangan dan memiliki 1 kekurangan elektron pada kulit terluar. Sementara sifat mirip alkali adalah jumlah elektron terluar sebanyak 1 dan kemampuan membentuk senyawa dengan halogen.

Karena itu hidrogen memiliki sifat yang dapat menggolongkannya dalam golong IA (alkali) atau golongan VIIA (halogen), namun saat ini hidrogen.

2. Tidak bisa mengakomodasi logam transisi yang termasuk kelompok lantanida dan aktinia

Lantanida adalah 15 logam transisi, dengan nomor atom 57 sampai 71. Atom tersebut adalah:

1. Lanthanum - nomor atom 57 dengan simbol Ln
2. Cerium - nomor atom 58 dengan simbol Ce
3. Praseodimium - nomor atom 59 dengan simbol Pr
4. Neodimium - nomor atom 60 dengan simbol Nd
5. Promethium - nomor atom 61 dengan simbol Pm
6. Samarium - nomor atom 62 dengan simbol Sm
7. Europium - nomor atom 63 dengan simbol Eu
8. Gadolinium - nomor atom 64 dengan simbol Gd
9. Terbium - nomor atom 65 dengan simbol Tb
10. Dysprosium - nomor atom 66 dengan simbol Dy
11. Holmium - nomor atom 67 dengan simbol Ho
12. Erbium - nomor atom 68 dengan simbol Er
13. Thulium - nomor atom 69 dengan simbol Tm
14. Ytterbium - nomor atom 70 dengan simbol Yb
15. Lutetium - nomor atom 71 dengan simbol Lu

Semua atom ini berurutan jumlah protonnnya dan memiliki sifat sangat serupa satu sama lain. Karena itu pengholongan unsur-unsur lantanida tidak bisa cocok pada Tabel Periodik modern, dimana atom yang berurutan biasanya berada pada golong berbeda yang berurutan pula.

Demikian juga dengan atom-atom unsur actinida, yaitu unsur-unsur dengan nomor 89 (actinium) hingga unsur dengan nomor atom 103 (lawrencium). Unsur-unsur ini juga memiliki sifat yang mirip meski nomor atom berbeda dan berurutan.

Akibatnya lantanida dan actinida keduanya diletakkan dalam dua baris masing-masing yang terpisah dari baris dan kolom utama pada tabel Periodik modern.