Penjelasan:

Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie menjabat sebagai Presiden Indonesia setelah Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya berlangsung hingga 20 Oktober 1999, kurang dari dua tahun masa jabatan presiden penuh, yang berlangsung selama lima tahun.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan jabatan Presiden Habibie tidak berlangsung lama, di antaranya adalah:

• Tuntutan Reformasi: Pada saat itu, Indonesia mengalami masa transisi dari Orde Baru ke era Reformasi, dan rakyat Indonesia menuntut perubahan yang lebih besar. Presiden Habibie dianggap sebagai seseorang yang terlalu dekat dengan Orde Baru dan tidak mampu memenuhi tuntutan reformasi yang diinginkan oleh rakyat. Akibatnya, dukungan terhadap Habibie di kalangan masyarakat menurun drastis.

• Krisis Ekonomi: Selama masa jabatan Presiden Habibie, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang parah. Meskipun Habibie telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki situasi ekonomi, termasuk meluncurkan program reformasi ekonomi dan memperbaiki hubungan dengan lembaga keuangan internasional, namun kebijakan-kebijakan yang diambilnya belum mampu meredakan krisis.

• Pemilihan Presiden: Pada akhir masa jabatannya, Presiden Habibie mengadakan pemilihan presiden untuk menentukan penggantinya. Pemilihan tersebut dikritik karena dianggap tidak demokratis dan tidak transparan. Meskipun Habibie berupaya untuk memperbaiki proses pemilihan tersebut, namun kecurangan dan ketidakadilan tetap terjadi, dan ini memperburuk citra Presiden Habibie di mata rakyat.

• Tekanan dari Militer: Selama masa jabatan Presiden Habibie, militer masih memiliki pengaruh yang kuat di Indonesia. Beberapa perwira tinggi memandang Habibie sebagai sosok yang lemah dan tidak mampu memimpin negara. Mereka mengkritik Habibie dan meminta agar ia segera mundur dari jabatannya.

Dalam konteks tersebut, presiden Habibie memutuskan untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilihan presiden pada tahun 1999, sehingga hanya menjabat selama kurang dari dua tahun. Namun, meskipun jabatannya singkat, Habibie berhasil membuka ruang demokrasi dan kebebasan pers yang lebih besar, serta mendorong perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia.