kenapa Tipitaka di tuliskan di daun palem? kenapa ga daun

Berikut ini adalah pertanyaan dari NicoleCy pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Dasar

Kenapa Tipitaka di tuliskan di daun palem? kenapa ga daun pisang atau daun yang lain?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Tipitaka adalah himpunan kitab suci agama Buddha yang terdiri dari tiga bagian yaitu Vinaya, Sutta, dan Abhidhamma. Menurut sejarah, kitab suci ini dituliskan pada daun palem karena pada masa itu, daun palem sangat melimpah di wilayah India dan Sri Lanka yang menjadi pusat pengembangan agama Buddha.

Daun palem dianggap sebagai media tulisan yang baik karena tahan lama dan tidak mudah rapuh. Selain itu, daun palem juga memiliki permukaan yang lebar sehingga memudahkan para biksu untuk menulis dengan ukiran tangan atau menggunakan tinta.

Sementara itu, daun pisang lebih sering digunakan sebagai media tulisan di wilayah-wilayah Asia Tenggara, terutama untuk menulis naskah-naskah sastra dan agama. Daun pisang juga memiliki permukaan yang cukup luas dan mudah ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia.

Meskipun begitu, penggunaan daun palem untuk menuliskan kitab suci agama Buddha telah menjadi tradisi yang berlangsung selama ribuan tahun dan masih dipraktikkan hingga saat ini.

Penjelasan:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh vlo dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 05 Jun 23