karung A memiliki neto 20 kg dan karung B memiliki neto 30 kg, sehingga jumlah total berat beras adalah:

20 kg + 30 kg = 50 kg

Selanjutnya, jumlah kemasan beras yang dapat dibuat dari 50 kg beras dengan ukuran 2 kg/kemasan adalah:

50 kg / 2 kg/kemasan = 25 kemasan

Maka, untuk menjual 25 kemasan dengan harga jual yang membuat Pak Karyo untung 25%, kita dapat menggunakan rumus berikut:

Harga jual per kemasan = Harga beli per kemasan x (1 + Margin keuntungan)

Harga beli per kemasan dapat dihitung dari harga beli kedua karung beras yang sudah diketahui. Karung A dengan neto 20 kg dijual dengan harga Rp 260.000, sehingga harga beli per kg adalah:

Rp 260.000 / 20 kg = Rp 13.000/kg

Sedangkan untuk karung B dengan neto 30 kg dijual dengan harga Rp 330.000, sehingga harga beli per kg adalah:

Rp 330.000 / 30 kg = Rp 11.000/kg

Karena kedua karung beras dicampur dengan perbandingan yang sama (1:1), maka harga beli per kemasan dapat dihitung dengan rata-rata harga beli per kg dari kedua karung beras tersebut:

Harga beli per kemasan = (Harga beli per kg karung A + Harga beli per kg karung B) / 2

= (Rp 13.000/kg + Rp 11.000/kg) / 2

= Rp 12.000/kg

Margin keuntungan yang diinginkan adalah 25%, sehingga:

Margin keuntungan = 25% = 0,25

Maka, harga jual per kemasan yang diinginkan adalah:

Harga jual per kemasan = Rp 12.000/kg x (1 + 0,25)

= Rp 12.000/kg x 1,25

= Rp 15.000/kg

Sehingga, harga jual untuk 25 kemasan adalah:

Harga jual = 25 kemasan x Rp 15.000/kg

= Rp 375.000

Jadi, harga jual yang harus dipatok oleh Pak Karyo agar mendapatkan keuntungan 25% setelah mencampur dan mengemas kedua karung beras adalah Rp 375.000

SEMOGA BERMANFAAT