Bagaimanakah perbandingan antara kedudukan manusia dan Malaikat apabila manusia mampu

Berikut ini adalah pertanyaan dari xyrra4 pada mata pelajaran Bahasa lain untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Bagaimanakah perbandingan antara kedudukan manusia dan Malaikat apabila manusia mampu taat kepada Allah​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Syekh Syihabuddin al-Qastalani (w. 923 H), ulama kebangsaan Mesir bermadzhab Syafi’i, dalam kitab Al-Mawahib al-Ladunniyah (juz 3, hal. 130-131) menjelaskan bahwa para ulama berbeda pendapat, antara siapa yang lebih mulia. Apakah malaikat atau manusia. Sebagian ulama berpendapat bahwa malaikatlah yang lebih mulia, sebagian yang lain berpendapat sebaliknya. Menurut al-Qastalani, kelompok yang berpendapat bahwa malaikat lebih mulia daripada manusia adalah dari kalangan Mu’tazilah, para Pakar Filsafat, dan sebagian ulama kalangan Asya’irah. Pendapat ini dipilih oleh AL-Qadli Abi Bakar al-Babqillani (w. 1013 M) dan Abu Abdillah al-Halimi (w. 403 H).

Penjelasan:

Ada beberapa dasar yang menjadi landasan argumen mereka.

Pertama, malaikat adalah makhluk yang hanya berupa ruh tanpa jasad. Sehingga terhindar dari nafsu (syahwat), amarah, dan keburukan-keburukan lainnya.

Kedua, para nabi, sebagai level manusia tertinggi dalam strata manusia, mereka belajar kepada para malaikat.

Ketiga, dalam al-Quran dan hadits, penyebutan malaikat selalu lebih dulu daripada manusia.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ferinamayang dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 22 May 23