Berikut ini adalah pertanyaan dari rdeny16 pada mata pelajaran Akuntansi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Untuk menjawab pertanyaan Anda, pertama-tama kita perlu mengumpulkan informasi yang diperlukan dari data yang diberikan.
Harga pokok standar: Rp 660
Kapasitas normal produksi perusahaan: 40.000 satuan produk atau 210.000 jam kerja langsung setahun
Produk dalam proses pada awal tahun: 5.000 satuan dengan tingkat penyelesaian 50% bahan baku dan 40% biaya konversi
Produk yang selesai dan masuk gudang selama tahun: 38.000 satuan
Produk dalam proses pada akhir tahun: 8.000 satuan dengan tingkat penyelesaian 75% bahan baku dan 70% biaya konversi
Harga bahan baku saat dibeli: Rp 15,50 per kg
Bahan baku yang dibeli selama tahun: 500.000 kg
Bahan baku yang dipakai selama tahun: 415.000 kg
Biaya upah langsung selama tahun: Rp 205 jam dengan tarip upah Rp 52 per jam
Biaya overhead pabrik selama tahun: Rp 4.200.000
Sekarang, kita dapat mulai menjawab pertanyaan Anda:
Menghitung dan menganalisa selisih, selisih harga bahan baku dihitung pada saat dibeli dan saat dipakai, selisih biaya overhead menggunakan metode 2 dan 3 selisih
a) Selisih harga bahan baku dihitung pada saat dibeli dan saat dipakai:
Selisih harga bahan baku dihitung dengan mengurangi harga bahan baku saat dipakai dari harga bahan baku saat dibeli.
Harga bahan baku saat dibeli: 500.000 kg * Rp 15,50/kg = Rp 7.750.000
Harga bahan baku saat dipakai: 415.000 kg * Rp 20/kg = Rp 8.300.000
Selisih harga bahan baku: Rp 8.300.000 - Rp 7.750.000 = Rp 550.000
b) Selisih biaya overhead menggunakan metode 2 dan 3 selisih:
Metode 2: Biaya overhead yang terdistribusi ke produk selesai dikurangi biaya overhead yang terdistribusi ke produk dalam proses pada akhir tahun.
Biaya overhead yang terdistribusi ke produk selesai: 38.000 satuan * Rp 660/satuan = Rp 25.480.000
Biaya overhead yang terdistribusi ke produk dalam proses pada akhir tahun: 8.000 satuan * (75% * Rp 660/sat
lanjut ke pertanyaan kedua, yaitu membuat jurnal yang diperlukan dengan metode single plan.
Untuk membuat jurnal yang diperlukan dengan metode single plan, kita perlu mengumpulkan informasi tentang aktivitas produksi, biaya yang terjadi, dan pencatatan yang diperlukan.
Berikut adalah jurnal yang diperlukan dengan metode single plan:
Pada awal tahun, ada 5.000 satuan produk dalam proses dengan tingkat penyelesaian 50% bahan baku dan 40% biaya konversi. Ini berarti bahwa sebesar 50% dari harga pokok standar telah terjadi untuk bahan baku, dan sebesar 40% dari harga pokok standar telah terjadi untuk biaya konversi.
Jurnal:
Debit Credit
Bahan Baku (Rp 200 * 50%) Rp 100
Tenaga Kerja Langsung (Rp 360 * 40%) Rp 144
Overhead Pabrik (Rp 100 * 40%) Rp 40
Produk Dalam Proses (Rp 660 * 40%) Rp 264
Selama tahun, perusahaan membeli bahan baku sebanyak 500.000 kg dengan harga Rp 15,50 per kg. Ini akan dicatat sebagai pembelian bahan baku.
Jurnal:
Debit Credit
Bahan Baku Rp 7.750.000
Kas Rp 7.750.000
Selama tahun, perusahaan menggunakan 415.000 kg bahan baku untuk memproduksi produk. Ini akan dicatat sebagai penggunaan bahan baku.
Jurnal:
Debit Credit
Bahan Baku Rp 8.300.000
Produk Dalam Proses Rp 8.300.000
Selama tahun, perusahaan membayar upah langsung sebesar Rp 205 jam dengan tarip upah Rp 52 per jam. Ini akan dicatat sebagai biaya upah langsung.
Jurnal:
Debit Credit
Tenaga Kerja Langsung Rp 10.660
Kas Rp 10.660
Selama tahun, perusahaan mengalami biaya overhead pabrik sebesar Rp 4.200.000. Ini akan dicatat sebagai biaya overhead pabrik.
Jurnal:
Debit Credit
Overhead P
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh pecintasolawatnabi10 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 24 Mar 23