1. Dalam perspektif ekonomi politik, ada beberapa cara di mana peristiwa ekonomi dapat mempengaruhi politik:

a) Ketidakpuasan ekonomi: Jika perekonomian suatu negara mengalami kesulitan, seperti tingkat pengangguran yang tinggi, inflasi yang tinggi, atau pertumbuhan ekonomi yang melambat, hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat. Ketidakpuasan ini dapat mempengaruhi opini publik, memicu protes atau demonstrasi, dan bahkan mengganggu stabilitas politik. Politisi mungkin menghadapi tekanan untuk mengambil tindakan atau kebijakan ekonomi tertentu guna mengatasi masalah tersebut.

b) Pendanaan kampanye politik: Uang memiliki peran penting dalam politik. Keadaan ekonomi yang baik dapat meningkatkan jumlah sumber pendanaan yang tersedia bagi para politisi, sehingga memungkinkan mereka untuk membiayai kampanye politik mereka dengan lebih mudah. Sebaliknya, jika ekonomi sedang mengalami kesulitan, politisi mungkin menghadapi tantangan dalam memperoleh dana yang diperlukan untuk kampanye mereka.

c) Prioritas kebijakan: Peristiwa ekonomi juga dapat mempengaruhi agenda kebijakan politik. Misalnya, jika perekonomian menghadapi masalah inflasi yang tinggi, pemerintah mungkin akan fokus pada kebijakan stabilisasi harga dan pengendalian inflasi. Hal ini dapat mengubah prioritas kebijakan politik dan mempengaruhi isu-isu politik yang dibahas dan diperjuangkan oleh politisi.

2. Kultur dan budaya dapat mempengaruhi perkembangan ekonomi dan politik di suatu wilayah, termasuk di Indonesia, dalam beberapa cara berikut:

a) Nilai-nilai dan norma: Kultur dan budaya memiliki peran penting dalam membentuk nilai-nilai dan norma di suatu masyarakat. Nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, seperti kerja keras, kebersamaan, atau keadilan, dapat memengaruhi sikap dan perilaku individu dalam konteks ekonomi dan politik. Misalnya, nilai-nilai kebersamaan dalam budaya Indonesia dapat mempengaruhi sikap kolaboratif dalam bisnis dan politik.

b) Pengambilan keputusan: Kultur dan budaya juga dapat mempengaruhi cara pengambilan keputusan ekonomi dan politik. Misalnya, di Indonesia, konsep gotong royong dalam budaya lokal dapat memengaruhi keputusan kolektif dalam masyarakat atau organisasi. Dalam konteks politik, ini dapat tercermin dalam pemilihan kepala desa atau mekanisme musyawarah dalam pengambilan keputusan lokal.

c) Identitas nasional: Kultur dan budaya memainkan peran penting dalam membentuk identitas nasional. Identitas nasional yang kuat dapat mempengaruhi perilaku politik dan ekonomi suatu negara. Misalnya, semangat nasionalisme yang tinggi dapat memengaruhi preferensi konsumen untuk mendukung produk-produk dalam negeri dan mendorong pembangunan industri domestik.

makasihnya jangan lupa : http://saweria.co/yusufwahyur