Jawaban:

Structured Text (ST) adalah salah satu bahasa pemrograman yang digunakan pada Programmable Logic Controller (PLC) untuk mengontrol sistem otomasi. Namun, seperti halnya bahasa pemrograman lainnya, ST memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

• Kompleksitas: ST adalah bahasa pemrograman yang kompleks dan lebih sulit dipahami daripada bahasa pemrograman lainnya seperti ladder diagram. Hal ini dapat membuat programmer kesulitan dalam mengembangkan dan memperbaiki program PLC menggunakan ST.

• Kurangnya visualisasi: ST tidak memiliki visualisasi grafis seperti ladder diagram, sehingga dapat menjadi sulit untuk memvisualisasikan bagaimana PLC bekerja dalam program. Hal ini dapat menghambat kemampuan untuk men-debug dan memperbaiki program.

• Kesalahan manusia: Karena ST adalah bahasa pemrograman yang lebih kompleks, ada kemungkinan programmer membuat kesalahan dalam penulisan kode. Kesalahan ini dapat menyebabkan PLC berperilaku tidak seperti yang diinginkan atau bahkan menyebabkan kerusakan pada peralatan.

• Kurangnya dukungan industri: Meskipun ST adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas pada PLC, namun tidak semua industri mendukung penggunaan bahasa ini. Hal ini dapat menghambat pertukaran program antara sistem PLC yang berbeda atau mempersulit migrasi dari satu sistem PLC ke sistem lainnya.

• Biaya: Bahasa pemrograman ST membutuhkan kemampuan pemrograman yang lebih tinggi dibandingkan bahasa pemrograman lainnya, sehingga memerlukan biaya yang lebih tinggi untuk melatih dan mempekerjakan programmer ST yang berkualitas. Hal ini dapat menjadi kendala bagi perusahaan yang memiliki anggaran terbatas untuk pengembangan sistem PLC.

Penjelasan:

semoga membantu yaa:)