Di bidang sosial politik, masyarakat Arab tidak memiliki sistem pemerintahan yang mapan dan teratur, dan dalam menjalankan pemerintahannya, mereka menunjuk pemimpin yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan perang dan mendistribusikan konsekuensi perang. Pemimpin negara Arab, kemudian dikenal sebagai Syekh atau Amir.

Penjelasan:

Situasi sosial ekonomi masyarakat Arab pra-islam sangat dipengaruhi oleh situasi dan letak geografisnya. Bagian tengah Jazirah Arab terdiri dari daerah pegunungan yang tandus. Oleh karena itu, banyak penduduk yang hidupnya tidak diatur tinggal di pedalaman. Dengan kata lain, mata pencaharian mereka adalah beternak. Mereka berpindah  dari satu lembah ke lembah lain untuk mencari sapi. Sektor pertanian dijalankan oleh suku-suku yang  tinggal di daerah subur, terutama  yang tinggal di daerah subur di sekitar oasis seperti Taif. Di tempat ini mereka menanam buah dan sayur.

Orang Arab yang tinggal di kota biasanya  berdagang. Kehidupan sosial ekonomi mereka yang disebut Ahlul Hadhar sangat ditentukan oleh pengalaman berdagang mereka. Oleh karena itu, orang-orang Arab Quraisy sangat terkenal di dunia perdagangan. Mereka melakukan perjalanan perdagangan. Dua musim dalam setahun: musim panas di Suriah dan musim dingin di Yaman. Kota Macca memiliki pusat perdagangan yang disebut Pasar Ukaz, yang diadakan pada bulan-bulan tertentu seperti Zukadah, Zurija dan Muharram. Di bidang sosial politik, masyarakat Arab pada zaman jahiliyah belum memiliki sistem pemerintahan yang mapan dan tertib. Mereka hanya memiliki satu pemimpin bernama Syekh atau Amir yang bertanggung jawab atas masalah perang, masalah pembagian harta dalam pertempuran tertentu. Selain itu, Syekh tidak memiliki kekuatan atau hak untuk mengatur anggota sukunya.

Pelajari lebih lanjut:

Pelajari lebih lanjut materi tentang masyarakat arab, pada: yomemimo.com/tugas/3448042

#BelajarBersamaBrainly