Dalam rangka menggalang kerjasama dan solidaritas antar bangsa pada masa perang dingin, maka diselenggarakan Konferensi Asia Afrika dan Indonesia menjadi penyelenggara. Tujuan diadakan Konferensi Asia Afrika yakni:

1. Memajukan kerjasama, persahabatan, perhubungan antar bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk menyelenggarakan kepentingan bersama.
2. Memperbesar peranan Asia Afrika dalam bidang militer dan ikut serta mengusahakan perdamaian dunia.
3. Kerjasama dalam bidang sosial, ekonomi, kebudayaan diantara bangsa-bangsa Asia Afrika.
4. Memecahkan bersama soal-soal khusus dan penting bagi bangsa-bangsa Asia Afrika seperti: menjamin kedaulatan, melenyapkan diskriminasi ras dan penjajahan.

Penjelasan:

Situasi politik dunia setelah terjadinya Perang Dunia II ditandai dengan munculnya dua kekuatan besar yang saling bertentangan, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet. Kedua kekuatan ini masing-masing memiliki ideologi dan sistem pemerintahan yang berbeda. Keadaan ini berkembang sedemikian rupa sehingga menyebabkan terjadinya Perang Dingin diantara keduanya.

Dalam kondisi ini, negara-negara kecil yang kurang memiliki kekuatan menjadi korban. Banyak negara berkembang yang terpengaruh sehingga bergabung dengan salah satu blok yang terlibat dalam perang ini. Mereka tidak menyadari bahwa dengan hal itu mereka telah memproklamasikan permusuhan dengan blok lainnya.

Untuk menyelesaikan masalah ini, Indonesia bersama beberapa negara lain seperti India, Pakistan Sri Lanka, dan Myanmar berinisiatif untuk mengadakan sebuah konferensi bersama negara-negara di wilayah Asia Afrika. Berawal dari Konferensi Kolombo yang berlangsung pada tanggal 28 April–2 Mei 1954. Dalam konferensi tersebut, Perdana Menteri Indonesia Ali Sastroamidjojo mengusulkan agar pertemuan selanjutnya diusahakan untuk mengundang lebih banyak pemimpin negara-negara Asia Afrika. Hal ini yang menjadikan latar belakang pelaksanaan konferensi Asia Afrika.

Konferensi Asia Afrika dilaksanakan pada tanggal 18–24 April 1955 di kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Konferensi ini didatangi oleh 29 negara dari 30 negara Asia Afrika yang diundang. Dalam agenda konferensi ini tercantum pokok-pokok pembicaraan yang mencerminkan masalah-masalah internasional yang sedang terjadi pada masa itu. Agenda tersebut mencantumkan beberapa hal yang dibicarakan, diantaranya:

1. Usaha-usaha untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan kebudayaan.
2. Hak asasi manusia dan hak mementukan nasib sendiri.
3. Masalah rakyat-rakyat terjajah (Afrika Utara dan Irian Barat).
4. Masalah perdamaian dunia dan kerja sama internasional, termasuk beberapa aspek mengenai PBB.
5. Hidup berdampingan.
6. Soal Indo Cina dan Aden.
7. Masalah pelucutan senjata.
8. Masalah senjata penghancur yang dahsyat

Konferensi ini berhasil merumuskan sebuah piagam yang diberi nama Dasasila Bandung. Konferensi Asia Afrika telah berhasi membukakan mata dunia akan kemampuan negara-negara yang baru merdeka untuk menyelenggarakan konferensi politik. Melalui konferensi ini juga, negara-negara Asia Afrika yang masih dijajah mulai memperjuangkan nasibnya untuk merdeka dari penjajahan. Selain itu, konferensi ini juga diakui sebagai salah satu peristiwa yang mengilhami lahirnya Gerakan Non-Blok (GNB).

Pelajari lebih lanjut:

1. Perang Dingin: yomemimo.com/tugas/20883490
2. Gerakan Non-Blok: yomemimo.com/tugas/38973586

----------------------------------------------------------        

Detail jawaban  

Kelas: 12

Mapel: Sejarah

Bab: Bab 9 - Organisasi Internasional

Kode: 12.3.9

#TingkatkanPrestasimu