Jawaban:

kesenian Jathilan, tarian tertua di Pulau Jawa yang juga dikenal dengan nama Jaran Kepang. Tarian yang diiringi alat musik gendang, bonang, saron, kempul, slompret dan ketipun ini menceritakan kegagahan seorang prajurit di medan perang dengan menunggang kuda sambil menghunus pedang.

Dalam sajian aslinya, durasi yang dibutuhkan untuk menampilkan Jathilan adalah enam jam. Dari jam 12.00 siang hingga jam 18.00 sore. Tetapi saat ini, industri memengaruhi pola penyajian Jathilan. Misalnya di industri rekaman dalam format audio visual, durasinya dipapas jadi satu jam dan dijual di pasar tradisional dan pinggir jalan dengan harga lima ribu rupiah. Sementara dalam industri pariwisata, lama pertunjukan dikemas menjadi hanya satu setengah jam.

Ini menunjukkan, pencemaran nilai tradisional dan komersialisasi yang mengikis esensi dari sebuah pertunjukan benar-benar terjadi. Di satu sisi, hal ini merupakan upaya pelestarian seni tradisional yang hampir punah. Tetapi di sisi lain, tidak sedikit para wisatawan kritis yang mempertanyakan latar belakang dan keaslian seni Jathilan tadi. Mereka kecewa, karena yang dilihat hanyalah kesenian tiruan.