apa perbedaan hidrolisis polisakarida oleh enzim dengan hidrolisis polisakarida oleh

Berikut ini adalah pertanyaan dari asri6556 pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Apa perbedaan hidrolisis polisakarida oleh enzim dengan hidrolisis polisakarida oleh asam​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Perbedaan mekanisme hidrolisis polisakarida:

  • Hidrolisis polisakarida oleh zat asam membutuhkan desain perangkat khusus, diperlukan suhu dan pH ekstrim namun nilai konversinya rendah serta pengontrolan proses perlu diperhatikan.
  • Hidrolisis polisakarida oleh enzim tidak membutuhkan desain perangkat khusus, dapat menggunakan suhu dan pH yang tidak ekstrim, nilai konversinya tinggi serta pengontrolan proses lebih mudah.

Pembahasan

Setiap unsur di alam memiliki karakteristik berbeda-beda. Sebagian unsur memiliki konfigurasi elektron penuh sehingga stabil di alam dan sebagian lagi tidak stabil. Unsur gas mulia merupakan unsur-unsur yang stabil. Unsur yang tidak stabil akan berusaha mencapai knfigurasi gas mulia dengan berikatan satu sama lain membentuk senyawa.

Berdasarkan atom-atom penyusunnya, senyawa dikelompokkan menjadi 2 kelompok utama yaitu :

  • Senyawa organik merupakan senyawa yang terentuk dari aktifitas makhluk hidup di alam. Namun penelitan terbaru menyatakan tidak semua bahan alami adalah seyawa organik, misalnya zat urea. Senyawa organik adalah senyawa yang tersusun dari karbo (C) sebagai komponen utama. Senyawa organik juga memiliki ikatan C-H di dalam strukturnya. Senyawa organik memiliki sifat titik didih rendah, terbentuk dari ikatan kovalen, bukan penghantar panas yang baik,dan tidak larut dalam air pada proses kimia yang lama.
  • Senyawa anorganik merupakan senyawa yang tersusun dari kebanyakan unsur, setiap senyawa yang tidak memenuhi karakteristik senyawa organik maka digolongkan ke dalam senyawa anorganik. Senyawa anorganik memiliki titik didih yang realtif tinggi, merupakan penghantar panas yang baik dan dapat larut dalam air serta dapat bereaksi dengan ion.

Senyawa dapat terbentuk dari ikatan kimia seperti ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan hidrogen dan ikatan van der walls.

Berikut ini adalah beberapa teknik pengujian senyawa organik dan non organik:

  • Pengujian menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) adalah teknik pengujian menggunakan gelombang infera merah yang dipancarkan pada suatu sampel molekul organik. Senyawa organik memiliki berbagai jenis ikatan misalnya C-C, C-O. C-OH dan lain sebagainya. Kesemua pola ikatan yang ada dalam molekul organik akan menunjukkan pola vibrasi dan resonansi yang khas yang berbeda satu sama lain yang ditandai dengan perbedaan absorpsi gelombang. dari hasil pengujian mengunakan FTIR akan dihasilkan data berupa grafik absorpsi terhadap panjang gelombang yang menunjukkan pola ikatan apa saja yang ada dalam bahan organik tersebut.
  • X-Ray Diffraction (XRD) adalah instrumen yang umunya dipakai untuk menguji molekul non organik. setiap senyawa non organik memiliki susunan atom yang teratur dan tertentuk. ketika X ray dipancarkan menuju sampel non organik maka X ray tersebut akan di difraksikan pada sudur difraksi tertentu. hasil pengujian XRD berupa grafik intensitas dan sudut difraksi yang kemudian dapat diterjemahkan pada jenis bahan non organik, struktur kristal, dan bidang kristalografi.

Senyawa karbon adalah kelompok senyawa organik. senyawa karbon banyak ditemui dialam, atom karbon memiliki elektron valensi 4 sehingga dapat berikatan dengan 4 atom lainnya. Atom karbon berikatan dengan hidrogen membentuk senyawa hidrokarbon. tatanama senyawa karbon bergantung pada jumlah atom karbon tersebut.

karbon-karbon berikatan membentuk rantai utama, terkadang senyawa karbon berbentuk satu rantai lurus, dan terkadang memiliki struktur bercabang yang rumit. selain berikatan dengan hidrogen, atom karbon juga dapat berikatan dengan oksigen, klor dan sebagainya.

nama awal senyawa alkil karbon berdasarkan jumlah atom C

C1 = Metil

C2 =Etil

C3 = Propil

C4 = Butil

C5 = Pentil

C6 = Heksil

C7 = Heptil

C8 = Oktil

C9 = Nonil

C10 = Dekil

Kelompok senyawa karbon dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan rumus kimianya :

  • Alkana merupakan senyawa karbon dengan hidrogen yang memiliki rumus kimia CnH2n+2. contoh C2H6 dengan nama Etana, C3H8 dengan nama Propana
  • Alkena merupakan senyawa karbon dengan hidrogen yang memiliki rumus kimia CnH2n. Contoh C3H6 dengan nama propena, C4H8 dengan nama Butena
  • Alkuna merupakan senyawa karbon dengan hidrogen yang memiliki rumus kimia CnH2n-2. Contoh C5H8 dengan nama Pentuna, C6H10 dengan nama heksuna.

Pelajari lebih lanjut

Detail tambahan

Kelas : XII SMA

Mapel : Kimia

Materi : Identifikasi Senyawa Karbon

Kode : 12.7.7

Kata Kunci : Senyawa organik, senyawa anorganik, polimer

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh junhammady dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 14 Jul 19