Jawaban:

Kolonisasi dan penjajahan memiliki hubungan yang erat dengan perkembangan transportasi karena transportasi merupakan salah satu faktor penting yang memungkinkan kolonisator untuk menguasai dan memperluas wilayah yang mereka kuasai.

Dalam sejarah, penjajahan seringkali dimulai dengan pengiriman ekspedisi atau pasukan kolonisator dari negara asal menuju wilayah yang akan dijajah. Untuk melakukan hal ini, transportasi menjadi faktor kunci yang menentukan keberhasilan atau kegagalan ekspedisi tersebut. Ketika transportasi masih sangat terbatas, seperti pada zaman dahulu, ekspedisi bisa memakan waktu yang lama dan penuh risiko. Namun, dengan perkembangan transportasi, ekspedisi bisa dilakukan dengan lebih cepat, efisien, dan aman.

Selain itu, transportasi juga memungkinkan kolonisator untuk mengakses sumber daya alam yang melimpah di wilayah yang akan mereka jajah. Dalam banyak kasus, kolonisator membutuhkan infrastruktur transportasi yang kuat, seperti jalan raya, rel kereta api, dan pelabuhan, untuk mengangkut sumber daya tersebut ke negara asal. Oleh karena itu, investasi dalam infrastruktur transportasi sering menjadi prioritas bagi kolonisator.

Namun, perkembangan transportasi juga bisa menjadi sumber konflik antara kolonisator dan penduduk asli. Dalam beberapa kasus, kolonisator membangun infrastruktur transportasi yang melintasi wilayah yang dihuni oleh penduduk asli tanpa memberikan kompensasi yang cukup atau mengambil alih tanah mereka secara paksa. Hal ini sering menimbulkan konflik yang berkepanjangan antara kolonisator dan penduduk asli, yang kadang-kadang berujung pada kekerasan dan pengusiran.

Secara keseluruhan, dapat dikatakan bahwa transportasi merupakan faktor kunci dalam perkembangan kolonisasi dan penjajahan. Perkembangan transportasi memungkinkan kolonisator untuk memperluas wilayah dan mengakses sumber daya alam, namun juga bisa menjadi sumber konflik dengan penduduk asli.