Jawaban:

kepentingan Allah dan kepentingan umatnya di atas kepentingannya sendiri atau keluarganya.

Rasulullah saw mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara ibadah kepada Allah, kepentingan keluarga, dan kepentingan diri sendiri. Beliau mencontohkan tiga hal tersebut dalam kehidupannya sehingga menjadi suri tauladan bagi umatnya.

Pertama, Rasulullah saw selalu memperhatikan ibadah kepada Allah dengan melakukan shalat, puasa, membaca Al-Quran, dan berbagai ibadah lainnya. Beliau selalu mengutamakan waktu untuk beribadah kepada Allah dengan tekun dan konsisten.

Kedua, Rasulullah saw sangat memperhatikan keluarganya. Beliau memberikan perhatian, kasih sayang, dan peduli pada keluarganya, termasuk pada isteri, anak, dan kerabatnya. Beliau juga memperhatikan kebutuhan keluarganya dan mengajarkan umatnya untuk berbuat demikian.

Ketiga, Rasulullah saw juga memperhatikan kepentingan dirinya sendiri, namun tidak egois atau hanya memikirkan dirinya sendiri. Beliau membagi waktu dan energinya untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain, seperti memberikan nasehat, mengajarkan agama, membantu orang yang membutuhkan, dan lain sebagainya.

Dengan mengutamakan kepentingan Allah dan kepentingan umat, Rasulullah saw menunjukkan bahwa kebahagiaan dan kesuksesan sejati tidak hanya dapat dicapai dengan memenuhi kepentingan pribadi, namun juga dengan memperhatikan kepentingan Allah dan kepentingan orang lain. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam untuk mengikuti jejak Rasulullah saw dan mengutamakan kepentingan Allah dan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi.