Gunakan konfigurasi elektron ringkas dan simbol Lewis untuk menggambarkan pembentukan

Berikut ini adalah pertanyaan dari iskandar99 pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Gunakan konfigurasi elektron ringkas dan simbol Lewis untuk menggambarkan pembentukan ion Mg2+ dan Cl-, tuliskan rumus senyawanya!

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Pembentukan ikatan MgCl₂ dengan menggunakan lambang lewis

₁₂Mg (2. 8. 2) →  Mg²⁺ (2. 8) + 2e

₁₇Cl (2. 8. 7) + e → Cl⁻ (2.8.8)

maka reaksi menjadi

Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂

Pembahasan

\boxed{\boxed{\bold{Ikatan~Kimia}}}

\mathbf{Kestabilan~Unsur }

Pada tahun 1916, ilmuan bernama Lewis dan Langmuir menyatakan bahwa unsur gas mulia sukar untuk bereaksi dengan unsur yang lainnya ataupun dengan unsur sejenisnya, hal ini karena elektron valensinya sudah penuh. Sehingga unsur yang paling stabil adalah unsur gas mulia (golongan VIIIA). Pada konfigurasi elektron gas mulia, elektron valensi gas mulia sudah penuh yaitu delapan (oktet) kecuali He yaitu dua (duplet.). Oleh karena itu selain gas mulia, unsur-unsur yang lain tidak ditemukan dalam keadaan unsur bebas tetapi sebagai senyawa, karena tidak stabil dalam keadaan unsur bebas. Gas mulia termasuk unsur yang tidak reaktif karena merupakan unsur yang stabil, sehingga unsur gas mulia akan sulit untuk berikatan dengan unsur yang lainnya. Kereaktifan gas mulia dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin bertambah besar sesuai dengan semakin bertambahnya jari-jari atom. Jika jari-jari atom semakin besar mengakibatkan gaya tarik antara inti atom dengan elektron terluar akan semakin berkurang  sehingga semakin mudah elektron untuk berikatan dengan atom lain. Tetapi gas mulia tetap unsur yang paling stabil dari semua golongan lainnya, walaupun ada senyawa yang berhasil dibuat unsur gas mulia yaitu XePtF₆ berdasarkan penelitian dari Neil Bartlett tahun 1962.

₂He = 2

₁₀Ne = 2. 8

₁₈Ar = 2. 8. 8

₃₆Kr = 2. 8. 18. 8

₅₄Xe = 2. 8. 18. 18. 8

₈₆Rn = 2. 8. 18. 32. 18. 8

Aturan duplet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia He (2). Sedangkan aturan oktet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn (8).

\mathbf{Struktur~Lewis }

Susunan elektron valensi suatu atom yang digambarkan dengan menggunakan titik (dot). Struktur lewis digambarkan dengan menggunakan titik (dot) yang mengelilingi simbol unsur pada masing-masing sisi yaitu kanan, kiri, atas, dan bawah.

\boxed{\boxed{\bold{Ikatan~Ion}}}

Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron atau serah terima elektron dari satu atom ke atom lain. Ikatan ion dapat terjadi antara logam (melepaskan elektron) dengan non logam (menerima elektron). Atom logam akan melepaskan elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion positif yang disebut kation, sedangkan atom non logam akan menerima elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion negatif yang disebut anion. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen).

\boxed{\boxed{\bold{Jawab}}}  

Proses pembentukan ikatan MgCl2 dengan Mg (Z=12) dan Cl (Z=17) :

₁₂Mg dan ₁₇Cl

₁₂Mg = 2. 8. 2

Golongan IIA = logam --> cenderung untuk melepaskan elektron

₁₇Cl = 2. 8. 7

Golongan VIIA = non logam ---> cenderung untuk menerima elektron

Ikatan yang terjadi antara logam dan non logam adalah ikatan ion.

₁₂Mg (2. 8. 2) →  Mg²⁺ (2. 8) + 2e

₁₇Cl (2. 8. 7) + e → Cl⁻ (2.8.8)

Mg dapat mencapai konfigurasi gas mulia dengan melepas 2 elektron, sedangkan Cl dengan menangkap 1 elektron. Atom Mg berubah menjadi ion Mg²⁺, sedangkan atom Cl menjadi ion Cl⁻ .

Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂

Proses pembentuk struktur lewis dapat dilihat pada lampiran gambar

\boxed{\boxed{\bold{Kesimpulan}}}  

₁₂Mg (2. 8. 2) →  Mg²⁺ (2. 8) + 2e

₁₇Cl (2. 8. 7) + e → Cl⁻ (2.8.8)

__________________________   +

Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂

\mathbf{Pelajari~Lebih~Lanjut }  

              \boxed{\bigstar}\boxed{\bold{Semoga~Membantu}}\boxed{\bigstar}              

              \boxed{\bigstar}\boxed{\bold{ionkovalen}}\boxed{\bigstar}

\mathbf{Detil~Jawaban }  

Mapel : Kimia

Bab : Ikatan kimia

Kelas : X

Semester : 1

Kode : 10.7.4

Kata kunci : ikatan ion, senyawa ion, logam, non logam, struktur lewis, lewis, kestabilan unsur

Pembentukan ikatan MgCl₂ dengan menggunakan lambang lewis
₁₂Mg (2. 8. 2) →  Mg²⁺ (2. 8) + 2e
₁₇Cl (2. 8. 7) + e → Cl⁻ (2.8.8)
maka reaksi menjadi
Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂Pembahasan[tex]\boxed{\boxed{\bold{Ikatan~Kimia}}}[/tex]
[tex]\mathbf{Kestabilan~Unsur }[/tex]
Pada tahun 1916, ilmuan bernama Lewis dan Langmuir menyatakan bahwa unsur gas mulia sukar untuk bereaksi dengan unsur yang lainnya ataupun dengan unsur sejenisnya, hal ini karena elektron valensinya sudah penuh. Sehingga unsur yang paling stabil adalah unsur gas mulia (golongan VIIIA). Pada konfigurasi elektron gas mulia, elektron valensi gas mulia sudah penuh yaitu delapan (oktet) kecuali He yaitu dua (duplet.). Oleh karena itu selain gas mulia, unsur-unsur yang lain tidak ditemukan dalam keadaan unsur bebas tetapi sebagai senyawa, karena tidak stabil dalam keadaan unsur bebas. Gas mulia termasuk unsur yang tidak reaktif karena merupakan unsur yang stabil, sehingga unsur gas mulia akan sulit untuk berikatan dengan unsur yang lainnya. Kereaktifan gas mulia dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin bertambah besar sesuai dengan semakin bertambahnya jari-jari atom. Jika jari-jari atom semakin besar mengakibatkan gaya tarik antara inti atom dengan elektron terluar akan semakin berkurang  sehingga semakin mudah elektron untuk berikatan dengan atom lain. Tetapi gas mulia tetap unsur yang paling stabil dari semua golongan lainnya, walaupun ada senyawa yang berhasil dibuat unsur gas mulia yaitu XePtF₆ berdasarkan penelitian dari Neil Bartlett tahun 1962.
₂He = 2
₁₀Ne = 2. 8
₁₈Ar = 2. 8. 8
₃₆Kr = 2. 8. 18. 8
₅₄Xe = 2. 8. 18. 18. 8
₈₆Rn = 2. 8. 18. 32. 18. 8
Aturan duplet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia He (2). Sedangkan aturan oktet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn (8).
[tex]\mathbf{Struktur~Lewis }[/tex]
Susunan elektron valensi suatu atom yang digambarkan dengan menggunakan titik (dot). Struktur lewis digambarkan dengan menggunakan titik (dot) yang mengelilingi simbol unsur pada masing-masing sisi yaitu kanan, kiri, atas, dan bawah.
[tex]\boxed{\boxed{\bold{Ikatan~Ion}}}[/tex]
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron atau serah terima elektron dari satu atom ke atom lain. Ikatan ion dapat terjadi antara logam (melepaskan elektron) dengan non logam (menerima elektron). Atom logam akan melepaskan elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion positif yang disebut kation, sedangkan atom non logam akan menerima elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion negatif yang disebut anion. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen).
[tex]\boxed{\boxed{\bold{Jawab}}}[/tex]  Proses pembentukan ikatan MgCl2 dengan Mg (Z=12) dan Cl (Z=17) :₁₂Mg dan ₁₇Cl ₁₂Mg = 2. 8. 2 Golongan IIA = logam --> cenderung untuk melepaskan elektron₁₇Cl = 2. 8. 7Golongan VIIA = non logam ---> cenderung untuk menerima elektronIkatan yang terjadi antara logam dan non logam adalah ikatan ion.₁₂Mg (2. 8. 2) →  Mg²⁺ (2. 8) + 2e
₁₇Cl (2. 8. 7) + e → Cl⁻ (2.8.8)
Mg dapat mencapai konfigurasi gas mulia dengan melepas 2 elektron, sedangkan Cl dengan menangkap 1 elektron. Atom Mg berubah menjadi ion Mg²⁺, sedangkan atom Cl menjadi ion Cl⁻ .Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂Proses pembentuk struktur lewis dapat dilihat pada lampiran gambar[tex]\boxed{\boxed{\bold{Kesimpulan}}}[/tex]  ₁₂Mg (2. 8. 2) →  Mg²⁺ (2. 8) + 2e
₁₇Cl (2. 8. 7) + e → Cl⁻ (2.8.8)
__________________________   +Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂[tex]\mathbf{Pelajari~Lebih~Lanjut }[/tex]  
Ikatan ion CaCl2 https://brainly.co.id/tugas/19723919
Iikatan ion KBr https://brainly.co.id/tugas/19700626
Ikatan ion CaBr2 https://brainly.co.id/tugas/4752796               [tex]\boxed{\bigstar}\boxed{\bold{Semoga~Membantu}}\boxed{\bigstar}[/tex]                             [tex]\boxed{\bigstar}\boxed{\bold{ionkovalen}}\boxed{\bigstar}[/tex]
[tex]\mathbf{Detil~Jawaban }[/tex]  Mapel : Kimia
Bab : Ikatan kimiaKelas : X
Semester : 1Kode : 10.7.4Kata kunci : ikatan ion, senyawa ion, logam, non logam, struktur lewis, lewis, kestabilan unsurPembentukan ikatan MgCl₂ dengan menggunakan lambang lewis
₁₂Mg (2. 8. 2) →  Mg²⁺ (2. 8) + 2e
₁₇Cl (2. 8. 7) + e → Cl⁻ (2.8.8)
maka reaksi menjadi
Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂Pembahasan[tex]\boxed{\boxed{\bold{Ikatan~Kimia}}}[/tex]
[tex]\mathbf{Kestabilan~Unsur }[/tex]
Pada tahun 1916, ilmuan bernama Lewis dan Langmuir menyatakan bahwa unsur gas mulia sukar untuk bereaksi dengan unsur yang lainnya ataupun dengan unsur sejenisnya, hal ini karena elektron valensinya sudah penuh. Sehingga unsur yang paling stabil adalah unsur gas mulia (golongan VIIIA). Pada konfigurasi elektron gas mulia, elektron valensi gas mulia sudah penuh yaitu delapan (oktet) kecuali He yaitu dua (duplet.). Oleh karena itu selain gas mulia, unsur-unsur yang lain tidak ditemukan dalam keadaan unsur bebas tetapi sebagai senyawa, karena tidak stabil dalam keadaan unsur bebas. Gas mulia termasuk unsur yang tidak reaktif karena merupakan unsur yang stabil, sehingga unsur gas mulia akan sulit untuk berikatan dengan unsur yang lainnya. Kereaktifan gas mulia dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin bertambah besar sesuai dengan semakin bertambahnya jari-jari atom. Jika jari-jari atom semakin besar mengakibatkan gaya tarik antara inti atom dengan elektron terluar akan semakin berkurang  sehingga semakin mudah elektron untuk berikatan dengan atom lain. Tetapi gas mulia tetap unsur yang paling stabil dari semua golongan lainnya, walaupun ada senyawa yang berhasil dibuat unsur gas mulia yaitu XePtF₆ berdasarkan penelitian dari Neil Bartlett tahun 1962.
₂He = 2
₁₀Ne = 2. 8
₁₈Ar = 2. 8. 8
₃₆Kr = 2. 8. 18. 8
₅₄Xe = 2. 8. 18. 18. 8
₈₆Rn = 2. 8. 18. 32. 18. 8
Aturan duplet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia He (2). Sedangkan aturan oktet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn (8).
[tex]\mathbf{Struktur~Lewis }[/tex]
Susunan elektron valensi suatu atom yang digambarkan dengan menggunakan titik (dot). Struktur lewis digambarkan dengan menggunakan titik (dot) yang mengelilingi simbol unsur pada masing-masing sisi yaitu kanan, kiri, atas, dan bawah.
[tex]\boxed{\boxed{\bold{Ikatan~Ion}}}[/tex]
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron atau serah terima elektron dari satu atom ke atom lain. Ikatan ion dapat terjadi antara logam (melepaskan elektron) dengan non logam (menerima elektron). Atom logam akan melepaskan elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion positif yang disebut kation, sedangkan atom non logam akan menerima elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion negatif yang disebut anion. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen).
[tex]\boxed{\boxed{\bold{Jawab}}}[/tex]  Proses pembentukan ikatan MgCl2 dengan Mg (Z=12) dan Cl (Z=17) :₁₂Mg dan ₁₇Cl ₁₂Mg = 2. 8. 2 Golongan IIA = logam --> cenderung untuk melepaskan elektron₁₇Cl = 2. 8. 7Golongan VIIA = non logam ---> cenderung untuk menerima elektronIkatan yang terjadi antara logam dan non logam adalah ikatan ion.₁₂Mg (2. 8. 2) →  Mg²⁺ (2. 8) + 2e
₁₇Cl (2. 8. 7) + e → Cl⁻ (2.8.8)
Mg dapat mencapai konfigurasi gas mulia dengan melepas 2 elektron, sedangkan Cl dengan menangkap 1 elektron. Atom Mg berubah menjadi ion Mg²⁺, sedangkan atom Cl menjadi ion Cl⁻ .Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂Proses pembentuk struktur lewis dapat dilihat pada lampiran gambar[tex]\boxed{\boxed{\bold{Kesimpulan}}}[/tex]  ₁₂Mg (2. 8. 2) →  Mg²⁺ (2. 8) + 2e
₁₇Cl (2. 8. 7) + e → Cl⁻ (2.8.8)
__________________________   +Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂[tex]\mathbf{Pelajari~Lebih~Lanjut }[/tex]  
Ikatan ion CaCl2 https://brainly.co.id/tugas/19723919
Iikatan ion KBr https://brainly.co.id/tugas/19700626
Ikatan ion CaBr2 https://brainly.co.id/tugas/4752796               [tex]\boxed{\bigstar}\boxed{\bold{Semoga~Membantu}}\boxed{\bigstar}[/tex]                             [tex]\boxed{\bigstar}\boxed{\bold{ionkovalen}}\boxed{\bigstar}[/tex]
[tex]\mathbf{Detil~Jawaban }[/tex]  Mapel : Kimia
Bab : Ikatan kimiaKelas : X
Semester : 1Kode : 10.7.4Kata kunci : ikatan ion, senyawa ion, logam, non logam, struktur lewis, lewis, kestabilan unsurPembentukan ikatan MgCl₂ dengan menggunakan lambang lewis
₁₂Mg (2. 8. 2) →  Mg²⁺ (2. 8) + 2e
₁₇Cl (2. 8. 7) + e → Cl⁻ (2.8.8)
maka reaksi menjadi
Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂Pembahasan[tex]\boxed{\boxed{\bold{Ikatan~Kimia}}}[/tex]
[tex]\mathbf{Kestabilan~Unsur }[/tex]
Pada tahun 1916, ilmuan bernama Lewis dan Langmuir menyatakan bahwa unsur gas mulia sukar untuk bereaksi dengan unsur yang lainnya ataupun dengan unsur sejenisnya, hal ini karena elektron valensinya sudah penuh. Sehingga unsur yang paling stabil adalah unsur gas mulia (golongan VIIIA). Pada konfigurasi elektron gas mulia, elektron valensi gas mulia sudah penuh yaitu delapan (oktet) kecuali He yaitu dua (duplet.). Oleh karena itu selain gas mulia, unsur-unsur yang lain tidak ditemukan dalam keadaan unsur bebas tetapi sebagai senyawa, karena tidak stabil dalam keadaan unsur bebas. Gas mulia termasuk unsur yang tidak reaktif karena merupakan unsur yang stabil, sehingga unsur gas mulia akan sulit untuk berikatan dengan unsur yang lainnya. Kereaktifan gas mulia dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin bertambah besar sesuai dengan semakin bertambahnya jari-jari atom. Jika jari-jari atom semakin besar mengakibatkan gaya tarik antara inti atom dengan elektron terluar akan semakin berkurang  sehingga semakin mudah elektron untuk berikatan dengan atom lain. Tetapi gas mulia tetap unsur yang paling stabil dari semua golongan lainnya, walaupun ada senyawa yang berhasil dibuat unsur gas mulia yaitu XePtF₆ berdasarkan penelitian dari Neil Bartlett tahun 1962.
₂He = 2
₁₀Ne = 2. 8
₁₈Ar = 2. 8. 8
₃₆Kr = 2. 8. 18. 8
₅₄Xe = 2. 8. 18. 18. 8
₈₆Rn = 2. 8. 18. 32. 18. 8
Aturan duplet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia He (2). Sedangkan aturan oktet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn (8).
[tex]\mathbf{Struktur~Lewis }[/tex]
Susunan elektron valensi suatu atom yang digambarkan dengan menggunakan titik (dot). Struktur lewis digambarkan dengan menggunakan titik (dot) yang mengelilingi simbol unsur pada masing-masing sisi yaitu kanan, kiri, atas, dan bawah.
[tex]\boxed{\boxed{\bold{Ikatan~Ion}}}[/tex]
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron atau serah terima elektron dari satu atom ke atom lain. Ikatan ion dapat terjadi antara logam (melepaskan elektron) dengan non logam (menerima elektron). Atom logam akan melepaskan elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion positif yang disebut kation, sedangkan atom non logam akan menerima elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion negatif yang disebut anion. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen).
[tex]\boxed{\boxed{\bold{Jawab}}}[/tex]  Proses pembentukan ikatan MgCl2 dengan Mg (Z=12) dan Cl (Z=17) :₁₂Mg dan ₁₇Cl ₁₂Mg = 2. 8. 2 Golongan IIA = logam --> cenderung untuk melepaskan elektron₁₇Cl = 2. 8. 7Golongan VIIA = non logam ---> cenderung untuk menerima elektronIkatan yang terjadi antara logam dan non logam adalah ikatan ion.₁₂Mg (2. 8. 2) →  Mg²⁺ (2. 8) + 2e
₁₇Cl (2. 8. 7) + e → Cl⁻ (2.8.8)
Mg dapat mencapai konfigurasi gas mulia dengan melepas 2 elektron, sedangkan Cl dengan menangkap 1 elektron. Atom Mg berubah menjadi ion Mg²⁺, sedangkan atom Cl menjadi ion Cl⁻ .Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂Proses pembentuk struktur lewis dapat dilihat pada lampiran gambar[tex]\boxed{\boxed{\bold{Kesimpulan}}}[/tex]  ₁₂Mg (2. 8. 2) →  Mg²⁺ (2. 8) + 2e
₁₇Cl (2. 8. 7) + e → Cl⁻ (2.8.8)
__________________________   +Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂[tex]\mathbf{Pelajari~Lebih~Lanjut }[/tex]  
Ikatan ion CaCl2 https://brainly.co.id/tugas/19723919
Iikatan ion KBr https://brainly.co.id/tugas/19700626
Ikatan ion CaBr2 https://brainly.co.id/tugas/4752796               [tex]\boxed{\bigstar}\boxed{\bold{Semoga~Membantu}}\boxed{\bigstar}[/tex]                             [tex]\boxed{\bigstar}\boxed{\bold{ionkovalen}}\boxed{\bigstar}[/tex]
[tex]\mathbf{Detil~Jawaban }[/tex]  Mapel : Kimia
Bab : Ikatan kimiaKelas : X
Semester : 1Kode : 10.7.4Kata kunci : ikatan ion, senyawa ion, logam, non logam, struktur lewis, lewis, kestabilan unsurPembentukan ikatan MgCl₂ dengan menggunakan lambang lewis
₁₂Mg (2. 8. 2) →  Mg²⁺ (2. 8) + 2e
₁₇Cl (2. 8. 7) + e → Cl⁻ (2.8.8)
maka reaksi menjadi
Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂Pembahasan[tex]\boxed{\boxed{\bold{Ikatan~Kimia}}}[/tex]
[tex]\mathbf{Kestabilan~Unsur }[/tex]
Pada tahun 1916, ilmuan bernama Lewis dan Langmuir menyatakan bahwa unsur gas mulia sukar untuk bereaksi dengan unsur yang lainnya ataupun dengan unsur sejenisnya, hal ini karena elektron valensinya sudah penuh. Sehingga unsur yang paling stabil adalah unsur gas mulia (golongan VIIIA). Pada konfigurasi elektron gas mulia, elektron valensi gas mulia sudah penuh yaitu delapan (oktet) kecuali He yaitu dua (duplet.). Oleh karena itu selain gas mulia, unsur-unsur yang lain tidak ditemukan dalam keadaan unsur bebas tetapi sebagai senyawa, karena tidak stabil dalam keadaan unsur bebas. Gas mulia termasuk unsur yang tidak reaktif karena merupakan unsur yang stabil, sehingga unsur gas mulia akan sulit untuk berikatan dengan unsur yang lainnya. Kereaktifan gas mulia dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin bertambah besar sesuai dengan semakin bertambahnya jari-jari atom. Jika jari-jari atom semakin besar mengakibatkan gaya tarik antara inti atom dengan elektron terluar akan semakin berkurang  sehingga semakin mudah elektron untuk berikatan dengan atom lain. Tetapi gas mulia tetap unsur yang paling stabil dari semua golongan lainnya, walaupun ada senyawa yang berhasil dibuat unsur gas mulia yaitu XePtF₆ berdasarkan penelitian dari Neil Bartlett tahun 1962.
₂He = 2
₁₀Ne = 2. 8
₁₈Ar = 2. 8. 8
₃₆Kr = 2. 8. 18. 8
₅₄Xe = 2. 8. 18. 18. 8
₈₆Rn = 2. 8. 18. 32. 18. 8
Aturan duplet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia He (2). Sedangkan aturan oktet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn (8).
[tex]\mathbf{Struktur~Lewis }[/tex]
Susunan elektron valensi suatu atom yang digambarkan dengan menggunakan titik (dot). Struktur lewis digambarkan dengan menggunakan titik (dot) yang mengelilingi simbol unsur pada masing-masing sisi yaitu kanan, kiri, atas, dan bawah.
[tex]\boxed{\boxed{\bold{Ikatan~Ion}}}[/tex]
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron atau serah terima elektron dari satu atom ke atom lain. Ikatan ion dapat terjadi antara logam (melepaskan elektron) dengan non logam (menerima elektron). Atom logam akan melepaskan elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion positif yang disebut kation, sedangkan atom non logam akan menerima elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion negatif yang disebut anion. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen).
[tex]\boxed{\boxed{\bold{Jawab}}}[/tex]  Proses pembentukan ikatan MgCl2 dengan Mg (Z=12) dan Cl (Z=17) :₁₂Mg dan ₁₇Cl ₁₂Mg = 2. 8. 2 Golongan IIA = logam --> cenderung untuk melepaskan elektron₁₇Cl = 2. 8. 7Golongan VIIA = non logam ---> cenderung untuk menerima elektronIkatan yang terjadi antara logam dan non logam adalah ikatan ion.₁₂Mg (2. 8. 2) →  Mg²⁺ (2. 8) + 2e
₁₇Cl (2. 8. 7) + e → Cl⁻ (2.8.8)
Mg dapat mencapai konfigurasi gas mulia dengan melepas 2 elektron, sedangkan Cl dengan menangkap 1 elektron. Atom Mg berubah menjadi ion Mg²⁺, sedangkan atom Cl menjadi ion Cl⁻ .Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂Proses pembentuk struktur lewis dapat dilihat pada lampiran gambar[tex]\boxed{\boxed{\bold{Kesimpulan}}}[/tex]  ₁₂Mg (2. 8. 2) →  Mg²⁺ (2. 8) + 2e
₁₇Cl (2. 8. 7) + e → Cl⁻ (2.8.8)
__________________________   +Mg²⁺ + 2Cl⁻ → MgCl₂[tex]\mathbf{Pelajari~Lebih~Lanjut }[/tex]  
Ikatan ion CaCl2 https://brainly.co.id/tugas/19723919
Iikatan ion KBr https://brainly.co.id/tugas/19700626
Ikatan ion CaBr2 https://brainly.co.id/tugas/4752796               [tex]\boxed{\bigstar}\boxed{\bold{Semoga~Membantu}}\boxed{\bigstar}[/tex]                             [tex]\boxed{\bigstar}\boxed{\bold{ionkovalen}}\boxed{\bigstar}[/tex]
[tex]\mathbf{Detil~Jawaban }[/tex]  Mapel : Kimia
Bab : Ikatan kimiaKelas : X
Semester : 1Kode : 10.7.4Kata kunci : ikatan ion, senyawa ion, logam, non logam, struktur lewis, lewis, kestabilan unsur

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ionkovalen dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 06 Jul 19