Jawaban:

1. 3,4-dimetil-2-pentena

2. 4-tersierbutil-2,4-dietil-3-metil-1-heptena

3. 4-etil-4-metil-2-heksuna

Penjelasan:

Untuk senyawa alkena dan alkuna posisi rantai utama adalah rantai yang mengandung gugus alkena (ikatan rangkap 2) dan alkuna (ikatan rangkap 3) dan menjadi prioritas untuk mendapatkan penomoran lebih kecil kemudian selebihnya mengikuti alkana yang membedakan hanya akhiran ranti utama diganta menjadi -ena atau -una

1. Rantai utama yang mengandung gugus fungsi alkena adalah C5 yang terhitung dari paling kiri, gugus fungsi (ikatan rangkap 2) berada pada atom C2 maka rantai utama dinamakan 2-pentena. Kemudian cabang terletak pada C3 berjumlah 1 dengan gugus metil (-CH3) dan C4 berjumlah 1 dengan gugus metil (-CH3), dikarenakan ada dua gugus cabang yang sama maka penamaan disebutkan nomor gugus cabang sama diikuti kelipatan nama cabang (di = sama berjumlah 2, tri = sama berjumlah 3, tetra = sama berjumlah 4, ...) maka nama cabang adalah 3,4-dimetil. Sehingga nama senyawa adalah 3,4-dimetil-2-pentena

2. Rantai utama yang mengandung gugus fungsi alkena adalah C7 dengan penomoran dari C berikatan rangkap menuju C paling kanan, ikatan rangkap berada pada atom C nomor 1 maka nama rantai utama adalah 1-heptena. Kemudian untuk cabang ada pada atom C2 berjumlah 1 dengan gugus etil (-C2H5), C3 berjumlah 1 bergugus metil (-CH3), dan C4 berjumlah 2 dengan gugus etil (-C2H5) dan tersierbutil (-C(CH3)3), nama cabang disusun alfabetis dengan penamaan internasional, maka penamaan cabang yaitu 4-tersierbutil-2,4-dietil-3-metil. Sehingga nama senyawa adalah 4-tersierbutil-2,4-dietil-3-metil-1-heptena

3. Rantai utama yang mengandung gugus fungsi alkuna (ikatan rangkap 3) adalah C6 dengan penomoran dari paling kiri, ikatan rangkap 3 ada pada atom C2 sehingga nama rantai utama adalah 2-heksuna. Kemudian untuk cabang ada pada atom C4 berjumlah 2 dengan gugus fungsi metil (-CH3) dan etil (-C2H5). Maka penamaan senyawa adalah 4-etil-4metil-2-heksuna