latar belakang makalah konstruksi dramatik​

Berikut ini adalah pertanyaan dari nurainisbw015 pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Latar belakang makalah konstruksi dramatik​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

KONSTRUKSI DRAMATIK SINEMATOGRAFI

Menyusun Konstruksi Dramatik adalah mengaransir kejadian-kejadian untuk menata bangunan dramatiknya agar cerita menjadi menarik dalam penyajiannya.

Keadaan DRAMATIK terjadi karena adanya Action. Kalau semua serba diam, berarti tidak ada DRAMATIK, jadi harus ada Action/Gerakan dulu, baik gerakan secara visual, gerak dalam pikiran maupun perasaan.

ACTION (GERAKAN) Action dalam Ilmu Drama bukan hanya gerak fisik yang dapat dilihat, melainkan juga gerak dalam hati (ekspresi wajah/mimik muka). Sedangkan Action menurut pengertian Kamera, gerakan dari sesuatu yang melintas di kamera. Menurut Skenario, gerak itu juga bisa terjadi pada manusia.

Proses Terjadinya Action Pada dasarnya manusia akan diam saja kalau tidak ada alasan (motif), alasan timbul karena adanya ketergangguan pada orang yang bersangkutan. Action yang dilakukan orang tersebut adalah suatu kehendak untuk mencapai suatu tujuan, yakni agar ketergangguan lenyap.

Proses Terjadinya Action KETERGANGGUAN ALASAN

(MOTIF) KEHENDAK (ACTION) TUJUAN

Ketergangguan Awalnya orang berada pada keadaan tidak terganggu (undisturbed stage) atau tenang. Proses terjadinya action baru dimulai apabila ketenangan itu diganggu. Ketergangguan ada 2 (dua) yaitu Fisik dan Psikis. Untuk Fisik misalnya pusing, digigit nyamuk, terjepitpintu, sakit perut, dan sebagainya. Gangguan Psikis, misalnya jatuh cinta, dihina, melihat gadis bahenol, dipuji, dan sebagainya.

Alasan (Motive) Setiap Ketergangguan muncul pastilah segera disusul munculnya Alasan. Sebaliknya, setiap ada Alasan, dibelakangnya pasti ada Ketergangguan.

Kehendak (Action)

Tujuan Tujuan yang ingin dicapai oleh Kehendak adalah sesuatu yang memiliki kemampuan menghilangkan Ketergangguan yang sudah melahirkan Kehendak tersebut. Bila penonton belum tahu jelas apa yang menjadi Ketergangguan pelaku, maka penonton belum bisa mengetahui dengan jelas apa yang menjadi Tujuan dari pembuatnya. Sebuah cerita yang memiliki beberapa Tujuan, memiliki bahaya : cerita akan terpecahpecah sejumlah Tujuan yang ada. Oleh karenanya, hendaknya semua Tujuan saling berkaitan/berdekatan dan lintasan Kehendaknya bersinggungan.

Tujuan Ketergangguan yang tidak diketahui jelas oleh penderitanya akan menyebabkan tidak jelas pula Tujuan yang ingin dicapainya. Begitu Tujuan tercapai maka perjalanan Kehendak pun selesai, artinya Action terhenti. Bila masih dibutuhkan Action maka pencapaian Tujuan harus ditunda. Sebuah cerita disebut Happy Ending bila Kehendak Utamanya tercapai.

ADA KAH y a n g TANY?

Jenis-Jenis HAMBATAN

Hambatan Aktif Hambatan yang berusaha menggagalkan perjalanan suatu Kehendak mencapai Tujuan. Hambatan Aktif lebih penting sebagai sumber dramatik karena pencerita bisa mempermainkan kemungkinan menang dan kalah dari yang dihambat dan yang menghambat. Selama salah satu belum berhasil mencapai tujuannya, Action terus berlangsung. Hambatan Aktif yang paling dramatik apabila Hambatan tersebut juga muncul pada diri orang yang memiliki Kehendak, misalnya : seseorang berkehendak berbuat jahat, sementara itu muncul pula keinginan untuk berbuat baik. Karena apakah keinginan baik yang kalah atau keinginan jahat yang gagal, yang menerima kekalahan

KEHENDAK TIDAK LANGSUNG DAN KEHENDAK SAMPINGAN

Kehendak Tidak Langsung Pemilik dari Kehendak ini akan menggeser Tujuannya menjadi Tujuan Semu hingga Action dari 

Kehendak Sampingan Overlaping

Kehendak Sampingan Muncul satu kehendak Sampingan dan Kehendak Sampingan lainnya harus overlaping, karena bila tidak overlaping ilusi penonton akan tersendat-sendat karena ketika sebuah Kehendak Sampingan berhasil menyelesaikan tugasnya penonton menjadi tenang dan dia akan terasa tersandung jika kemudian muncul pula problem baru. Untuk itu, sebelum Kehendak Sampingan sempat selesai sudah harus muncul pula problem lainnya.

dari pembuatnya. Sebuah cerita yang memiliki beberapa Tujuan, memiliki bahaya : cerita akan terpecahpecah sejumlah Tujuan yang ada. Oleh karenanya, hendaknya semua Tujuan saling berkaitan/berdekatan dan lintasan Kehendaknya bersinggungan.

Tujuan Ketergangguan yang tidak diketahui jelas oleh penderitanya akan menyebabkan tidak jelas pula Tujuan yang ingin dicapainya. Begitu Tujuan tercapai maka perjalanan Kehendak pun selesai, artinya Action terhenti. Bila masih dibutuhkan Action maka pencapaian Tujuan harus ditunda. Sebuah cerita disebut Happy Ending bila Kehendak Utamanya tercapai. Sementara Unhappy Ending tidak akan menimbulkan kesedihan sepenuhnya bila penonton masih bisa menghibur dirinya, itu berarti: Unhappy Ending palsu.

Ending tidak akan menimbulkan kesedihan sepenuhnya bila penonton masih bisa menghibur dirinya, itu berarti: Unhappy Ending palsu.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh jaksonmanurung5 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 13 Jul 21