Sebutkan semua tata nama senyawa alkana

Berikut ini adalah pertanyaan dari NatashaAudi9321 pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Sebutkan semua tata nama senyawa alkana

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Nama rantai utamanya selalu berakhiran -ana.

PEMBAHASAN

Alkana adalah salah satu senyawa hidrokarbon yang hanya memiliki ikatan tunggal (ikatan jenuh). Senyawa ini merupakan senyawa dengan rantai terbuka (alifatik) Rumus umum molekul dari alkana adalah CₙH₂ₙ₊₂ (n = jumlah atom karbon).

Sifat-Sifat Alkana

  • Bersifat nonpolar.
  • Tidak larut dalam air.
  • Alkana C₁₋₄ berwujud gas, C₅₋₁₇ berwujud cair, dan \rm{C_{>18}} berwujud padat pada suhu kamar (25°C) dan tekanan 1 atm.
  • Sukar dioksidasi oleh oksidator lemah, seperti KMnO₄ dan K₂Cr₂O₇.
  • Mudah dioksidasi oleh oksigen (O₂) di udara bebas.

Posisi Karbon

  1. Atom C Primer (CH₃-) : atom C yang berikatan dengan 1 atom C lain.
  2. Atom C Sekunder (-CH₂-) : atom C yang berikatan dengan 2 atom C lain.
  3. Atom C Tersier (\begin{array}{ccc}&|\\&\rm{-CH-}\end{array}) : atom C yang berikatan dengan 3 atom C lain.
  4. Atom C Kuartener (\begin{array}{ccc}&|\\&\rm{-C-}\\&|\end{array}) : atom C yang berikatan dengan 4 atom C lain.

Tata Nama Alkana

  • Alkana yang tidak bercabang diberi awalan n- (normal), tetapi awalan n- boleh tidak dituli, jadi boleh langsung nama rantainya sesuai jumlah atom C.
  • Nama rantai utama alkana ada di lampiran, semua berakhiran -ana.
  • Urutan penamaan alkana yang bercabang : nomor alkil-nama alkil-rantai utama alkana.
  • Rantai utama adalah rantai yang memiliki jumlah atom C terbanyak.
  • Pemberian nomor rantai utama dimulai dari ujung yang terdekat dengan cabang.
  • Jika ada 2 cabang yang berbeda nama, tetapi keduanya dekat dengan ujung maka menghitungnya dari ujung yang terdekat dengan cabang yang memiliki jumlah atom C lebih banyak.
  • Jika ada 3 cabang, ketiganya dekat dengan ujung, misalkan 2 cabang dekat dengan ujung kanan, sedangkan 1 cabang dekat dengan ujung kiri, maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak sehingga menghitungnya dari kanan.
  • Penamaan cabang (alkil) ada di lampiran, semua berakhiran -il.
  • Untuk alkil yang memiliki cabang pada atom C kedua dari alkil tersebut, maka diberi awalan iso- (penamaan secara trivial), sedangkan secara IUPAC adalah nomor alkil-alkilalkil. Contoh : isopropil/1-metiletil dan isobutil/2-metilpropil, dengan R = rantai utama.

    \begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-CH-CH_3}\\\\&\rm{isopropil/1-metiletil}\end{array}    \begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-CH-CH_3}\\&|\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{isobutil/2-metilpropil}\end{array}

  • Jika atom C sekunder pada alkil berikatan dengan atom C pada rantai utama, maka penamaannya diberi awalan sek- (sekunder). Contoh : sek-butil.

     \begin{array}{rrc}&\rm{R}~\\&|~~\\&\rm{CH_3-CH_2-CH}\\&|~~\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{sek-butil/1-metilpropil}\end{array}

  • Jika atom C tersier pada alkil berikatan dengan atom C pada rantai utama, maka penamaannya diberi awalan ters- (tersier). Contoh : ters-butil. Contoh : ters-butil

\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-C-CH_3}\\&|\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{ters-butil/1,1-dimetiletil}\end{array}

  • Jika jumlah alkil >1, maka diberi awalan angka Yunani. Misalkan jumlah alkil yang terdiri dari 3 atom C ada 2, maka diberi awalan di-namanya menjadi dipropil.
  • Penulisan nama cabang diurutkan berdasarkan abjad. Misalkan antara etil dengan metil, maka penulisannya duluan etil karena e lebih dulu daripada m. Namun, untuk cabang dengan awalan iso- dalam membandingkan urutan abjad tetap memperhatikan huruf i pada awalan iso-, bukan nama cabangnya.

KESIMPULAN

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Nama rantai utamanya selalu berakhiran -ana.

PELAJARI LEBIH LANJUT

Senyawa hidrokarbon : yomemimo.com/tugas/19989170

Alkana, alkena, alkuna :

DETAIL JAWABAN

Kelas  : 11

Mapel : Kimia

Materi : Hidrokarbon dan Minyak Bumi

Kode Kategorisasi : 11.7.1

Kata Kunci : Tata Nama Alkana

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Nama rantai utamanya selalu berakhiran -ana.PEMBAHASANAlkana adalah salah satu senyawa hidrokarbon yang hanya memiliki ikatan tunggal (ikatan jenuh). Senyawa ini merupakan senyawa dengan rantai terbuka (alifatik) Rumus umum molekul dari alkana adalah CₙH₂ₙ₊₂ (n = jumlah atom karbon).Sifat-Sifat AlkanaBersifat nonpolar.Tidak larut dalam air.Alkana C₁₋₄ berwujud gas, C₅₋₁₇ berwujud cair, dan [tex]\rm{C_{>18}}[/tex] berwujud padat pada suhu kamar (25°C) dan tekanan 1 atm.Sukar dioksidasi oleh oksidator lemah, seperti KMnO₄ dan K₂Cr₂O₇.Mudah dioksidasi oleh oksigen (O₂) di udara bebas.Posisi KarbonAtom C Primer (CH₃-) : atom C yang berikatan dengan 1 atom C lain.Atom C Sekunder (-CH₂-) : atom C yang berikatan dengan 2 atom C lain.Atom C Tersier ([tex]\begin{array}{ccc}&|\\&\rm{-CH-}\end{array}[/tex]) : atom C yang berikatan dengan 3 atom C lain.Atom C Kuartener ([tex]\begin{array}{ccc}&|\\&\rm{-C-}\\&|\end{array}[/tex]) : atom C yang berikatan dengan 4 atom C lain.Tata Nama AlkanaAlkana yang tidak bercabang diberi awalan n- (normal), tetapi awalan n- boleh tidak dituli, jadi boleh langsung nama rantainya sesuai jumlah atom C.Nama rantai utama alkana ada di lampiran, semua berakhiran -ana.Urutan penamaan alkana yang bercabang : nomor alkil-nama alkil-rantai utama alkana.Rantai utama adalah rantai yang memiliki jumlah atom C terbanyak.Pemberian nomor rantai utama dimulai dari ujung yang terdekat dengan cabang. Jika ada 2 cabang yang berbeda nama, tetapi keduanya dekat dengan ujung maka menghitungnya dari ujung yang terdekat dengan cabang yang memiliki jumlah atom C lebih banyak. Jika ada 3 cabang, ketiganya dekat dengan ujung, misalkan 2 cabang dekat dengan ujung kanan, sedangkan 1 cabang dekat dengan ujung kiri, maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak sehingga menghitungnya dari kanan.Penamaan cabang (alkil) ada di lampiran, semua berakhiran -il.Untuk alkil yang memiliki cabang pada atom C kedua dari alkil tersebut, maka diberi awalan iso- (penamaan secara trivial), sedangkan secara IUPAC adalah nomor alkil-alkilalkil. Contoh : isopropil/1-metiletil dan isobutil/2-metilpropil, dengan R = rantai utama.     [tex]\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-CH-CH_3}\\\\&\rm{isopropil/1-metiletil}\end{array}[/tex]    [tex]\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-CH-CH_3}\\&|\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{isobutil/2-metilpropil}\end{array}[/tex] Jika atom C sekunder pada alkil berikatan dengan atom C pada rantai utama, maka penamaannya diberi awalan sek- (sekunder). Contoh : sek-butil.      [tex]\begin{array}{rrc}&\rm{R}~\\&|~~\\&\rm{CH_3-CH_2-CH}\\&|~~\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{sek-butil/1-metilpropil}\end{array}[/tex] Jika atom C tersier pada alkil berikatan dengan atom C pada rantai utama, maka penamaannya diberi awalan ters- (tersier). Contoh : ters-butil. Contoh : ters-butil[tex]\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-C-CH_3}\\&|\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{ters-butil/1,1-dimetiletil}\end{array}[/tex] Jika jumlah alkil >1, maka diberi awalan angka Yunani. Misalkan jumlah alkil yang terdiri dari 3 atom C ada 2, maka diberi awalan di-namanya menjadi dipropil.Penulisan nama cabang diurutkan berdasarkan abjad. Misalkan antara etil dengan metil, maka penulisannya duluan etil karena e lebih dulu daripada m. Namun, untuk cabang dengan awalan iso- dalam membandingkan urutan abjad tetap memperhatikan huruf i pada awalan iso-, bukan nama cabangnya.KESIMPULANAlkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Nama rantai utamanya selalu berakhiran -ana.PELAJARI LEBIH LANJUTSenyawa hidrokarbon : brainly.co.id/tugas/19989170Alkana, alkena, alkuna : brainly.co.id/tugas/30416174brainly.co.id/tugas/38264573DETAIL JAWABANKelas  : 11Mapel : KimiaMateri : Hidrokarbon dan Minyak BumiKode Kategorisasi : 11.7.1Kata Kunci : Tata Nama AlkanaAlkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Nama rantai utamanya selalu berakhiran -ana.PEMBAHASANAlkana adalah salah satu senyawa hidrokarbon yang hanya memiliki ikatan tunggal (ikatan jenuh). Senyawa ini merupakan senyawa dengan rantai terbuka (alifatik) Rumus umum molekul dari alkana adalah CₙH₂ₙ₊₂ (n = jumlah atom karbon).Sifat-Sifat AlkanaBersifat nonpolar.Tidak larut dalam air.Alkana C₁₋₄ berwujud gas, C₅₋₁₇ berwujud cair, dan [tex]\rm{C_{>18}}[/tex] berwujud padat pada suhu kamar (25°C) dan tekanan 1 atm.Sukar dioksidasi oleh oksidator lemah, seperti KMnO₄ dan K₂Cr₂O₇.Mudah dioksidasi oleh oksigen (O₂) di udara bebas.Posisi KarbonAtom C Primer (CH₃-) : atom C yang berikatan dengan 1 atom C lain.Atom C Sekunder (-CH₂-) : atom C yang berikatan dengan 2 atom C lain.Atom C Tersier ([tex]\begin{array}{ccc}&|\\&\rm{-CH-}\end{array}[/tex]) : atom C yang berikatan dengan 3 atom C lain.Atom C Kuartener ([tex]\begin{array}{ccc}&|\\&\rm{-C-}\\&|\end{array}[/tex]) : atom C yang berikatan dengan 4 atom C lain.Tata Nama AlkanaAlkana yang tidak bercabang diberi awalan n- (normal), tetapi awalan n- boleh tidak dituli, jadi boleh langsung nama rantainya sesuai jumlah atom C.Nama rantai utama alkana ada di lampiran, semua berakhiran -ana.Urutan penamaan alkana yang bercabang : nomor alkil-nama alkil-rantai utama alkana.Rantai utama adalah rantai yang memiliki jumlah atom C terbanyak.Pemberian nomor rantai utama dimulai dari ujung yang terdekat dengan cabang. Jika ada 2 cabang yang berbeda nama, tetapi keduanya dekat dengan ujung maka menghitungnya dari ujung yang terdekat dengan cabang yang memiliki jumlah atom C lebih banyak. Jika ada 3 cabang, ketiganya dekat dengan ujung, misalkan 2 cabang dekat dengan ujung kanan, sedangkan 1 cabang dekat dengan ujung kiri, maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak sehingga menghitungnya dari kanan.Penamaan cabang (alkil) ada di lampiran, semua berakhiran -il.Untuk alkil yang memiliki cabang pada atom C kedua dari alkil tersebut, maka diberi awalan iso- (penamaan secara trivial), sedangkan secara IUPAC adalah nomor alkil-alkilalkil. Contoh : isopropil/1-metiletil dan isobutil/2-metilpropil, dengan R = rantai utama.     [tex]\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-CH-CH_3}\\\\&\rm{isopropil/1-metiletil}\end{array}[/tex]    [tex]\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-CH-CH_3}\\&|\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{isobutil/2-metilpropil}\end{array}[/tex] Jika atom C sekunder pada alkil berikatan dengan atom C pada rantai utama, maka penamaannya diberi awalan sek- (sekunder). Contoh : sek-butil.      [tex]\begin{array}{rrc}&\rm{R}~\\&|~~\\&\rm{CH_3-CH_2-CH}\\&|~~\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{sek-butil/1-metilpropil}\end{array}[/tex] Jika atom C tersier pada alkil berikatan dengan atom C pada rantai utama, maka penamaannya diberi awalan ters- (tersier). Contoh : ters-butil. Contoh : ters-butil[tex]\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-C-CH_3}\\&|\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{ters-butil/1,1-dimetiletil}\end{array}[/tex] Jika jumlah alkil >1, maka diberi awalan angka Yunani. Misalkan jumlah alkil yang terdiri dari 3 atom C ada 2, maka diberi awalan di-namanya menjadi dipropil.Penulisan nama cabang diurutkan berdasarkan abjad. Misalkan antara etil dengan metil, maka penulisannya duluan etil karena e lebih dulu daripada m. Namun, untuk cabang dengan awalan iso- dalam membandingkan urutan abjad tetap memperhatikan huruf i pada awalan iso-, bukan nama cabangnya.KESIMPULANAlkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Nama rantai utamanya selalu berakhiran -ana.PELAJARI LEBIH LANJUTSenyawa hidrokarbon : brainly.co.id/tugas/19989170Alkana, alkena, alkuna : brainly.co.id/tugas/30416174brainly.co.id/tugas/38264573DETAIL JAWABANKelas  : 11Mapel : KimiaMateri : Hidrokarbon dan Minyak BumiKode Kategorisasi : 11.7.1Kata Kunci : Tata Nama AlkanaAlkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Nama rantai utamanya selalu berakhiran -ana.PEMBAHASANAlkana adalah salah satu senyawa hidrokarbon yang hanya memiliki ikatan tunggal (ikatan jenuh). Senyawa ini merupakan senyawa dengan rantai terbuka (alifatik) Rumus umum molekul dari alkana adalah CₙH₂ₙ₊₂ (n = jumlah atom karbon).Sifat-Sifat AlkanaBersifat nonpolar.Tidak larut dalam air.Alkana C₁₋₄ berwujud gas, C₅₋₁₇ berwujud cair, dan [tex]\rm{C_{>18}}[/tex] berwujud padat pada suhu kamar (25°C) dan tekanan 1 atm.Sukar dioksidasi oleh oksidator lemah, seperti KMnO₄ dan K₂Cr₂O₇.Mudah dioksidasi oleh oksigen (O₂) di udara bebas.Posisi KarbonAtom C Primer (CH₃-) : atom C yang berikatan dengan 1 atom C lain.Atom C Sekunder (-CH₂-) : atom C yang berikatan dengan 2 atom C lain.Atom C Tersier ([tex]\begin{array}{ccc}&|\\&\rm{-CH-}\end{array}[/tex]) : atom C yang berikatan dengan 3 atom C lain.Atom C Kuartener ([tex]\begin{array}{ccc}&|\\&\rm{-C-}\\&|\end{array}[/tex]) : atom C yang berikatan dengan 4 atom C lain.Tata Nama AlkanaAlkana yang tidak bercabang diberi awalan n- (normal), tetapi awalan n- boleh tidak dituli, jadi boleh langsung nama rantainya sesuai jumlah atom C.Nama rantai utama alkana ada di lampiran, semua berakhiran -ana.Urutan penamaan alkana yang bercabang : nomor alkil-nama alkil-rantai utama alkana.Rantai utama adalah rantai yang memiliki jumlah atom C terbanyak.Pemberian nomor rantai utama dimulai dari ujung yang terdekat dengan cabang. Jika ada 2 cabang yang berbeda nama, tetapi keduanya dekat dengan ujung maka menghitungnya dari ujung yang terdekat dengan cabang yang memiliki jumlah atom C lebih banyak. Jika ada 3 cabang, ketiganya dekat dengan ujung, misalkan 2 cabang dekat dengan ujung kanan, sedangkan 1 cabang dekat dengan ujung kiri, maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak sehingga menghitungnya dari kanan.Penamaan cabang (alkil) ada di lampiran, semua berakhiran -il.Untuk alkil yang memiliki cabang pada atom C kedua dari alkil tersebut, maka diberi awalan iso- (penamaan secara trivial), sedangkan secara IUPAC adalah nomor alkil-alkilalkil. Contoh : isopropil/1-metiletil dan isobutil/2-metilpropil, dengan R = rantai utama.     [tex]\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-CH-CH_3}\\\\&\rm{isopropil/1-metiletil}\end{array}[/tex]    [tex]\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-CH-CH_3}\\&|\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{isobutil/2-metilpropil}\end{array}[/tex] Jika atom C sekunder pada alkil berikatan dengan atom C pada rantai utama, maka penamaannya diberi awalan sek- (sekunder). Contoh : sek-butil.      [tex]\begin{array}{rrc}&\rm{R}~\\&|~~\\&\rm{CH_3-CH_2-CH}\\&|~~\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{sek-butil/1-metilpropil}\end{array}[/tex] Jika atom C tersier pada alkil berikatan dengan atom C pada rantai utama, maka penamaannya diberi awalan ters- (tersier). Contoh : ters-butil. Contoh : ters-butil[tex]\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-C-CH_3}\\&|\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{ters-butil/1,1-dimetiletil}\end{array}[/tex] Jika jumlah alkil >1, maka diberi awalan angka Yunani. Misalkan jumlah alkil yang terdiri dari 3 atom C ada 2, maka diberi awalan di-namanya menjadi dipropil.Penulisan nama cabang diurutkan berdasarkan abjad. Misalkan antara etil dengan metil, maka penulisannya duluan etil karena e lebih dulu daripada m. Namun, untuk cabang dengan awalan iso- dalam membandingkan urutan abjad tetap memperhatikan huruf i pada awalan iso-, bukan nama cabangnya.KESIMPULANAlkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Nama rantai utamanya selalu berakhiran -ana.PELAJARI LEBIH LANJUTSenyawa hidrokarbon : brainly.co.id/tugas/19989170Alkana, alkena, alkuna : brainly.co.id/tugas/30416174brainly.co.id/tugas/38264573DETAIL JAWABANKelas  : 11Mapel : KimiaMateri : Hidrokarbon dan Minyak BumiKode Kategorisasi : 11.7.1Kata Kunci : Tata Nama AlkanaAlkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Nama rantai utamanya selalu berakhiran -ana.PEMBAHASANAlkana adalah salah satu senyawa hidrokarbon yang hanya memiliki ikatan tunggal (ikatan jenuh). Senyawa ini merupakan senyawa dengan rantai terbuka (alifatik) Rumus umum molekul dari alkana adalah CₙH₂ₙ₊₂ (n = jumlah atom karbon).Sifat-Sifat AlkanaBersifat nonpolar.Tidak larut dalam air.Alkana C₁₋₄ berwujud gas, C₅₋₁₇ berwujud cair, dan [tex]\rm{C_{>18}}[/tex] berwujud padat pada suhu kamar (25°C) dan tekanan 1 atm.Sukar dioksidasi oleh oksidator lemah, seperti KMnO₄ dan K₂Cr₂O₇.Mudah dioksidasi oleh oksigen (O₂) di udara bebas.Posisi KarbonAtom C Primer (CH₃-) : atom C yang berikatan dengan 1 atom C lain.Atom C Sekunder (-CH₂-) : atom C yang berikatan dengan 2 atom C lain.Atom C Tersier ([tex]\begin{array}{ccc}&|\\&\rm{-CH-}\end{array}[/tex]) : atom C yang berikatan dengan 3 atom C lain.Atom C Kuartener ([tex]\begin{array}{ccc}&|\\&\rm{-C-}\\&|\end{array}[/tex]) : atom C yang berikatan dengan 4 atom C lain.Tata Nama AlkanaAlkana yang tidak bercabang diberi awalan n- (normal), tetapi awalan n- boleh tidak dituli, jadi boleh langsung nama rantainya sesuai jumlah atom C.Nama rantai utama alkana ada di lampiran, semua berakhiran -ana.Urutan penamaan alkana yang bercabang : nomor alkil-nama alkil-rantai utama alkana.Rantai utama adalah rantai yang memiliki jumlah atom C terbanyak.Pemberian nomor rantai utama dimulai dari ujung yang terdekat dengan cabang. Jika ada 2 cabang yang berbeda nama, tetapi keduanya dekat dengan ujung maka menghitungnya dari ujung yang terdekat dengan cabang yang memiliki jumlah atom C lebih banyak. Jika ada 3 cabang, ketiganya dekat dengan ujung, misalkan 2 cabang dekat dengan ujung kanan, sedangkan 1 cabang dekat dengan ujung kiri, maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak sehingga menghitungnya dari kanan.Penamaan cabang (alkil) ada di lampiran, semua berakhiran -il.Untuk alkil yang memiliki cabang pada atom C kedua dari alkil tersebut, maka diberi awalan iso- (penamaan secara trivial), sedangkan secara IUPAC adalah nomor alkil-alkilalkil. Contoh : isopropil/1-metiletil dan isobutil/2-metilpropil, dengan R = rantai utama.     [tex]\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-CH-CH_3}\\\\&\rm{isopropil/1-metiletil}\end{array}[/tex]    [tex]\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-CH-CH_3}\\&|\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{isobutil/2-metilpropil}\end{array}[/tex] Jika atom C sekunder pada alkil berikatan dengan atom C pada rantai utama, maka penamaannya diberi awalan sek- (sekunder). Contoh : sek-butil.      [tex]\begin{array}{rrc}&\rm{R}~\\&|~~\\&\rm{CH_3-CH_2-CH}\\&|~~\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{sek-butil/1-metilpropil}\end{array}[/tex] Jika atom C tersier pada alkil berikatan dengan atom C pada rantai utama, maka penamaannya diberi awalan ters- (tersier). Contoh : ters-butil. Contoh : ters-butil[tex]\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-C-CH_3}\\&|\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{ters-butil/1,1-dimetiletil}\end{array}[/tex] Jika jumlah alkil >1, maka diberi awalan angka Yunani. Misalkan jumlah alkil yang terdiri dari 3 atom C ada 2, maka diberi awalan di-namanya menjadi dipropil.Penulisan nama cabang diurutkan berdasarkan abjad. Misalkan antara etil dengan metil, maka penulisannya duluan etil karena e lebih dulu daripada m. Namun, untuk cabang dengan awalan iso- dalam membandingkan urutan abjad tetap memperhatikan huruf i pada awalan iso-, bukan nama cabangnya.KESIMPULANAlkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Nama rantai utamanya selalu berakhiran -ana.PELAJARI LEBIH LANJUTSenyawa hidrokarbon : brainly.co.id/tugas/19989170Alkana, alkena, alkuna : brainly.co.id/tugas/30416174brainly.co.id/tugas/38264573DETAIL JAWABANKelas  : 11Mapel : KimiaMateri : Hidrokarbon dan Minyak BumiKode Kategorisasi : 11.7.1Kata Kunci : Tata Nama AlkanaAlkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Nama rantai utamanya selalu berakhiran -ana.PEMBAHASANAlkana adalah salah satu senyawa hidrokarbon yang hanya memiliki ikatan tunggal (ikatan jenuh). Senyawa ini merupakan senyawa dengan rantai terbuka (alifatik) Rumus umum molekul dari alkana adalah CₙH₂ₙ₊₂ (n = jumlah atom karbon).Sifat-Sifat AlkanaBersifat nonpolar.Tidak larut dalam air.Alkana C₁₋₄ berwujud gas, C₅₋₁₇ berwujud cair, dan [tex]\rm{C_{>18}}[/tex] berwujud padat pada suhu kamar (25°C) dan tekanan 1 atm.Sukar dioksidasi oleh oksidator lemah, seperti KMnO₄ dan K₂Cr₂O₇.Mudah dioksidasi oleh oksigen (O₂) di udara bebas.Posisi KarbonAtom C Primer (CH₃-) : atom C yang berikatan dengan 1 atom C lain.Atom C Sekunder (-CH₂-) : atom C yang berikatan dengan 2 atom C lain.Atom C Tersier ([tex]\begin{array}{ccc}&|\\&\rm{-CH-}\end{array}[/tex]) : atom C yang berikatan dengan 3 atom C lain.Atom C Kuartener ([tex]\begin{array}{ccc}&|\\&\rm{-C-}\\&|\end{array}[/tex]) : atom C yang berikatan dengan 4 atom C lain.Tata Nama AlkanaAlkana yang tidak bercabang diberi awalan n- (normal), tetapi awalan n- boleh tidak dituli, jadi boleh langsung nama rantainya sesuai jumlah atom C.Nama rantai utama alkana ada di lampiran, semua berakhiran -ana.Urutan penamaan alkana yang bercabang : nomor alkil-nama alkil-rantai utama alkana.Rantai utama adalah rantai yang memiliki jumlah atom C terbanyak.Pemberian nomor rantai utama dimulai dari ujung yang terdekat dengan cabang. Jika ada 2 cabang yang berbeda nama, tetapi keduanya dekat dengan ujung maka menghitungnya dari ujung yang terdekat dengan cabang yang memiliki jumlah atom C lebih banyak. Jika ada 3 cabang, ketiganya dekat dengan ujung, misalkan 2 cabang dekat dengan ujung kanan, sedangkan 1 cabang dekat dengan ujung kiri, maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak sehingga menghitungnya dari kanan.Penamaan cabang (alkil) ada di lampiran, semua berakhiran -il.Untuk alkil yang memiliki cabang pada atom C kedua dari alkil tersebut, maka diberi awalan iso- (penamaan secara trivial), sedangkan secara IUPAC adalah nomor alkil-alkilalkil. Contoh : isopropil/1-metiletil dan isobutil/2-metilpropil, dengan R = rantai utama.     [tex]\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-CH-CH_3}\\\\&\rm{isopropil/1-metiletil}\end{array}[/tex]    [tex]\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-CH-CH_3}\\&|\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{isobutil/2-metilpropil}\end{array}[/tex] Jika atom C sekunder pada alkil berikatan dengan atom C pada rantai utama, maka penamaannya diberi awalan sek- (sekunder). Contoh : sek-butil.      [tex]\begin{array}{rrc}&\rm{R}~\\&|~~\\&\rm{CH_3-CH_2-CH}\\&|~~\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{sek-butil/1-metilpropil}\end{array}[/tex] Jika atom C tersier pada alkil berikatan dengan atom C pada rantai utama, maka penamaannya diberi awalan ters- (tersier). Contoh : ters-butil. Contoh : ters-butil[tex]\begin{array}{ccc}&\rm{R}\\&|\\&\rm{CH_3-C-CH_3}\\&|\\&\rm{CH_3}\\\\&\rm{ters-butil/1,1-dimetiletil}\end{array}[/tex] Jika jumlah alkil >1, maka diberi awalan angka Yunani. Misalkan jumlah alkil yang terdiri dari 3 atom C ada 2, maka diberi awalan di-namanya menjadi dipropil.Penulisan nama cabang diurutkan berdasarkan abjad. Misalkan antara etil dengan metil, maka penulisannya duluan etil karena e lebih dulu daripada m. Namun, untuk cabang dengan awalan iso- dalam membandingkan urutan abjad tetap memperhatikan huruf i pada awalan iso-, bukan nama cabangnya.KESIMPULANAlkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh. Nama rantai utamanya selalu berakhiran -ana.PELAJARI LEBIH LANJUTSenyawa hidrokarbon : brainly.co.id/tugas/19989170Alkana, alkena, alkuna : brainly.co.id/tugas/30416174brainly.co.id/tugas/38264573DETAIL JAWABANKelas  : 11Mapel : KimiaMateri : Hidrokarbon dan Minyak BumiKode Kategorisasi : 11.7.1Kata Kunci : Tata Nama Alkana

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh AdindaAsa dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 10 Dec 17