-persamaan reaksi yang setara dibawah ini adalah-persamaan reaksi yang belum

Berikut ini adalah pertanyaan dari inkaseirap6wx25 pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

-persamaan reaksi yang setara dibawah ini adalah-persamaan reaksi yang belum setara adalah
-bentuk persamaan reaksi setara dari reaksi antara natrium hidroksida dengan asam fosfat membentuk natrium fosfat dan air adalah ​
-persamaan reaksi yang setara dibawah ini adalah-persamaan reaksi yang belum setara adalah-bentuk persamaan reaksi setara dari reaksi antara natrium hidroksida dengan asam fosfat membentuk natrium fosfat dan air adalah ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Berikut ini adalah beberapa persamaan reaksi:

H2SO4 + NaOH ⇒ Na2SO4 + H2O

HNO3 + Ca(OH)2 ⇒ Ca(NO3)2 + H2O

HCl + Al(OH)3 ⇒ AlCl3 + H2O

H3PO4 + Ba(OH)2 ⇒ Ba3(PO4)2 + H2O

SO3 + H2O ⇒ H2SO4

Diantara reaksi tersebut, reaksi yang setara aalah:

SO3 + H2O ⇒ H2SO4

karena jumlah atom diruas kiri sama dengan ruas kanan

atom S = 1

atom O = 4

atom H = 2

Berikut ini adalah beberapa persamaan reaksi:

Al2O3 + 3H2SO4 ⇒ Al2(SO4)3 + 3H2O

C3H6 + 5O2 ⇒ 3CO2 + 3H2O

P4 + 5O2 ⇒ 2P2O5

Mg + 2HCl ⇒ MgCl2 + H2

5F2 + 2NH3 ⇒ N2F4 + 6HF

Diantara reaksi tersebut, reaksi yang belum setara aalah:

C3H6 + 5O2 ⇒ 3CO2 + 3H2O

karena jumlah atom O diruas kiri berbeda dengan ruas kanan

Ruas kiri : O=10

ruas kanan : O=9

Persamaan reaksi setara antara natrium hidroksida dan asam pospat adalah:

3NaOH + H3PO4 ⇒ Na3PO4 + 3H2O

Pembahasan

Suatu unsur dan senyawa kimia memiliki nama ilmiah berdasarkan sistem IUPAC/stock. Sistem tatanama ini ditemukan olleh ilmuan Jerman bernama Alfred Stok yang membedakan tata nama senyawa erdasarkan beberapa hal yaitu:

  1. Senyawa biner dari logam dan non logam
  2. Senyawa biner dari nonlogam dan non logam
  3. Senyawa Asam
  4. Senyawa yang mengandung ion poliatomik

Senyawa Biner dari Logam dan Non logam

Metode penamaannya menggunakan angka romawi untuk logam yang memiliki ilangan oksidasi lebih dari satu, misalnya:

  • Na2O : Natrium oksida (hanya memiliki satu biloks)
  • NaCl : Natrium klorida (hanya memiliki satu biloks)
  • FeO : Besi(II) Oksida (biloks Fe = +2)
  • FeCl3 : Besi(III) klorida (biloks Fe = +3)

Senyawa Biner dari Non logam dan Non logam

Kedua atom non logam diberikan angka romawi untuk unsur yang memiliki lebih dari 1 bilangan oksidasi positif, misalnya:

  • SO2 : Belerang(VI) oksida
  • SO3  : Belerang(VI) oksida
  • NO : Nitrogen(II) oksida

Sedangkan menurut sistem IUPAC jumlah atom unsur non logam harus dituliskan dalam tatanama senyawa:

  • SO2 : belerang dioksida
  • SO3 : belerang trioksida
  • NO : Nitrogen monoksida

Penamaan asam menurut IUPAC:

  • H2SO4 : Asam sulfat
  • H2SO3 : Asam sulfit
  • HNO3 : Asam nitrat
  • HNO2 : Asam nitrit

Tatanama senyawa poliatom

Jumlah biloks logam dinyatakan dengan angka romawi misalnya:

  • CuSO4 : Tembaga (II) sulfat
  • Ca(NO3)2 : kalsium nitrtat
  • Zn(NO3)2 : Seng (II) nitrat

Persamaan Reaksi

Setiap senyawa dapat bereaksi satu sama lain dan dinyatakan dalam suatu persamaan reaksi. Persamaan reaksi kimia merupakan pernyataan yang ditulis dengan rumus kimia yang menginformasikan identitas dan kuantitas zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan kimia ataupun fisika. Semua zat dalam reaksi kimia yang jumlahnya berkurang setelah reaksi, disebut reaktan, ditempatkan di sebelah kiri tanda panah yang mengarah ke kanan. Pada sebelah kanan tanda panah terdapat hasil reaksi (produk), yakni semua zat yang dihasilkan dari reaksi. Kuantitas produk bertambah seiring berjalannya reaksi.

Suatu reaksi kimia harus memiliki kesetaraan unsur-unsur pembentuk antara produk dan reaktan. Oleh karena itu penyetaraan reaksi dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  • menambahkan koefisien reaksi yang dinyatakan dengan variabel (misalnya a, b, c, dan d) pada setiap zat baik produk maupun reaktan;
  • menyusun persamaan matematis berdasarkan kesamaan jumlah atom unsur yang sama di ruas kiri maupun kanan, di mana jumlah atom = koefisien × indeks; dan
  • menyelesaikan persamaan-persamaan matematis yang diperoleh dari langkah 2 dengan sebelumnya dengan menetapkan koefisien salah satu zat sama dengan 1, di mana zat yang dipilih biasanya adalah zat dengan rumus kimia paling kompleks.

Contoh :

a Zn + bHCl ⇒ cZnCl2 + dH2

Sehingga diperoleh persaman matematis berikut

atom Zn : a = c

atom H  : b = 2d

atom Cl  : b = 2c

jika c =1, maka diperoleh nilai a=1, b=2 dan d=1. Sehingga diperoleh reaksi setara berikut :

Zn (s) + 2HCl (aq)  ⇒  ZnCl2 (s) + H2 (g)

Pelajari lebih lanjut

Detail tambahan

Kelas : X SMA

Mapel : Kimia

Materi : Tata nama senyawa dan persamaan reaksi

Kode : 10.7.7

Kata Kunci: Reaksi kimia, penyetaraan

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh junhammady dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 13 Jul 19