dasar terbentuknya ikatan kimia adalah unsur-unsur selain gas mulia ingin

Berikut ini adalah pertanyaan dari resti879 pada mata pelajaran Kimia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Dasar terbentuknya ikatan kimia adalah unsur-unsur selain gas mulia ingin memiliki.....

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

dasar terbentuknya ikatan kimiaadalah unsur-unsur selaingas muliaingin memilikikonfigurasi yang stabilseperti gas mulia dengan caramelepas atau menerima elektron.

Pembahasan

Kestabilan unsur

Pada tahun 1916, ilmuan bernama Lewis dan Langmuir menyatakan bahwa unsur gas mulia sukar untuk bereaksi dengan unsur yang lainnya ataupun dengan unsur sejenisnya, hal ini karena elektron valensinya sudah penuh. Sehingga unsur yang paling stabil adalah unsur gas mulia (golongan VIIIA). Pada konfigurasi elektron gas mulia, elektron valensi gas mulia sudah penuh yaitu delapan (oktet) kecuali He yaitu dua (duplet.). Oleh karena itu selain gas mulia, unsur-unsur yang lain tidak ditemukan dalam keadaan unsur bebas tetapi sebagai senyawa, karena tidak stabil dalam keadaan unsur bebas. Gas mulia termasuk unsur yang tidak reaktif karena merupakan unsur yang stabil, sehingga unsur gas mulia akan sulit untuk berikatan dengan unsur yang lainnya.

₂He = 2

₁₀Ne = 2. 8

₁₈Ar = 2. 8. 8

₃₆Kr = 2. 8. 18. 8

₅₄Xe = 2. 8. 18. 18. 8

₈₆Rn = 2. 8. 18. 32. 18. 8

Oleh karena itu unsur yang memiliki konfigurasi serupa dengan gas mulai akan stabil dan konfigurasi elektron yang tidak serupa dengan gas mulia akan tidak stabil. Lalu, bagaimana unsur yang lain agar stabil?

Untuk unsur yang lain mencapai kestabilannya dengan cara :

1. Unsur logam cenderung melepaskan elektron

2. Unsur nonlogam cenderung menerima elektron

Dengan cara melepaskan atau menerima elektron tersebutlah unsur selain gas mulia dapat stabil sehingga konfigurasi elektron akan mirip dengan gas mulia. Unsur logam yang melepaskan elektron akan membentuk ion positif dan unsur nonlogam yang menerima elektron akan membentuk ion negatif.

Aturan duplet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia He (2). Sedangkan aturan oktet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn (8).

Unsur yang paling mudah membentuk ion positif adalah unsur dari golongan IA dan golongan IIA karena mudah melepaskan elektron. Sedangkan unsur yang paling mudah membentuk ion negatif adalah unsur dari golongan VIA dan VIIA karena mudah menerima elektron.

Contoh :

____K_L_M_N

₄Be = 2. 2 (golongan IIA)

maka akan mencapai kestabilan dengan melepas dua elektron membentuk ion positif dua.

₄Be (2. 2) → Be²⁺ (2) + 2e

konfigurasi elektron Be²⁺ = 2 serupa dengan konfigurasi gas mulia He. Maka Be²⁺ mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah duplet.

₁₁Na = 2. 8. 1

maka akan mencapai kestabilan dengan melepas dua elektron membentuk ion positif satu.

₁₁Na (2. 8. 1) → Na⁺ (2.8) + e

konfigurasi elektron Na⁺ = 2. 8 serupa dengan konfigurasi gas mulia Ne

Maka Na⁺  mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah oktet.

₁₉K = 2. 8. 8. 1

maka akan mencapai kestabilan dengan melepas dua elektron membentuk ion positif satu.

₁₉K (2. 8. 8. 1) → K⁺ (2.8.8) + e

konfigurasi elektron K⁺ = 2. 8. 8 serupa dengan konfigurasi gas mulia Ar

Maka K⁺ mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah oktet.

₁₆S = 2. 8. 6

maka akan mencapai kestabilan dengan menerima dua elektron membentuk ion negatif dua.

₁₆S (2. 8. 6) + 2e → S²⁻ (2.8. 8)

konfigurasi elektron S²⁻ = 2. 8. 8 serupa dengan konfigurasi gas mulia Ar

Maka S²⁻ mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah oktet.

₃Li = 2. 1

maka akan mencapai kestabilan dengan melepas satu elektron membentuk ion positif satu.

₃Li (2. 1) → Li⁺ (2) + e

konfigurasi elektron Li⁺ = 2 serupa dengan konfigurasi gas mulia He.

Maka Li⁺ mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah duplet.

₃₅Br = 2. 8. 18. 7

maka akan mencapai kestabilan dengan menerima satu elektron membentuk ion negatif satu.

₃₅Br (2. 8. 18. 7) + e → Br⁻ (2.8. 18. 8)

konfigurasi elektron Br⁻ = 2. 8. 18. 8 serupa dengan konfigurasi gas mulia Kr

Maka Br⁻  mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah oktet.


Pelajari lebih lanjut

Kestabilan gas mulia yomemimo.com/tugas/1440688

Pengertian aturan duplet dan oktet yomemimo.com/tugas/4362336

Kestabilan unsur yomemimo.com/tugas/18370269 , yomemimo.com/tugas/18218527 , yomemimo.com/tugas/18520158 , yomemimo.com/tugas/7913530 ,

Struktur lewis yomemimo.com/tugas/18112003

Struktur lewis ikatan ion yomemimo.com/tugas/908397

-----------------------------------------------

Detil Jawaban :

Mapel : Kimia

Bab : Ikatan kimia

Kelas : X

Semester : 1

Kode : 10. 7. 4

Kata kunci : kestabilan unsur, duplet, oktet, gas mulia, melepas elektron, menerima elektron, ikatan kimia

dasar terbentuknya ikatan kimia adalah unsur-unsur selain gas mulia ingin memiliki konfigurasi yang stabil seperti gas mulia dengan cara melepas atau menerima elektron. PembahasanKestabilan unsurPada tahun 1916, ilmuan bernama Lewis dan Langmuir menyatakan bahwa unsur gas mulia sukar untuk bereaksi dengan unsur yang lainnya ataupun dengan unsur sejenisnya, hal ini karena elektron valensinya sudah penuh. Sehingga unsur yang paling stabil adalah unsur gas mulia (golongan VIIIA). Pada konfigurasi elektron gas mulia, elektron valensi gas mulia sudah penuh yaitu delapan (oktet) kecuali He yaitu dua (duplet.). Oleh karena itu selain gas mulia, unsur-unsur yang lain tidak ditemukan dalam keadaan unsur bebas tetapi sebagai senyawa, karena tidak stabil dalam keadaan unsur bebas. Gas mulia termasuk unsur yang tidak reaktif karena merupakan unsur yang stabil, sehingga unsur gas mulia akan sulit untuk berikatan dengan unsur yang lainnya. ₂He = 2₁₀Ne = 2. 8₁₈Ar = 2. 8. 8₃₆Kr = 2. 8. 18. 8₅₄Xe = 2. 8. 18. 18. 8₈₆Rn = 2. 8. 18. 32. 18. 8Oleh karena itu unsur yang memiliki konfigurasi serupa dengan gas mulai akan stabil dan konfigurasi elektron yang tidak serupa dengan gas mulia akan tidak stabil. Lalu, bagaimana unsur yang lain agar stabil?Untuk unsur yang lain mencapai kestabilannya dengan cara :1. Unsur logam cenderung melepaskan elektron2. Unsur nonlogam cenderung menerima elektronDengan cara melepaskan atau menerima elektron tersebutlah unsur selain gas mulia dapat stabil sehingga konfigurasi elektron akan mirip dengan gas mulia. Unsur logam yang melepaskan elektron akan membentuk ion positif dan unsur nonlogam yang menerima elektron akan membentuk ion negatif.Aturan duplet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia He (2). Sedangkan aturan oktet berlaku jika unsur yang melepas atau menerima elektron membentuk kestabilan (konfigurasi elektron) seperti unsur gas mulia Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn (8).Unsur yang paling mudah membentuk ion positif adalah unsur dari golongan IA dan golongan IIA karena mudah melepaskan elektron. Sedangkan unsur yang paling mudah membentuk ion negatif adalah unsur dari golongan VIA dan VIIA karena mudah menerima elektron.Contoh :____K_L_M_N₄Be = 2. 2 (golongan IIA)maka akan mencapai kestabilan dengan melepas dua elektron membentuk ion positif dua.₄Be (2. 2) → Be²⁺ (2) + 2ekonfigurasi elektron Be²⁺ = 2 serupa dengan konfigurasi gas mulia He. Maka Be²⁺ mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah duplet.₁₁Na = 2. 8. 1maka akan mencapai kestabilan dengan melepas dua elektron membentuk ion positif satu.₁₁Na (2. 8. 1) → Na⁺ (2.8) + ekonfigurasi elektron Na⁺ = 2. 8 serupa dengan konfigurasi gas mulia NeMaka Na⁺  mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah oktet.₁₉K = 2. 8. 8. 1maka akan mencapai kestabilan dengan melepas dua elektron membentuk ion positif satu.₁₉K (2. 8. 8. 1) → K⁺ (2.8.8) + ekonfigurasi elektron K⁺ = 2. 8. 8 serupa dengan konfigurasi gas mulia ArMaka K⁺ mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah oktet.₁₆S = 2. 8. 6maka akan mencapai kestabilan dengan menerima dua elektron membentuk ion negatif dua.₁₆S (2. 8. 6) + 2e → S²⁻ (2.8. 8)konfigurasi elektron S²⁻ = 2. 8. 8 serupa dengan konfigurasi gas mulia ArMaka S²⁻ mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah oktet.₃Li = 2. 1maka akan mencapai kestabilan dengan melepas satu elektron membentuk ion positif satu.₃Li (2. 1) → Li⁺ (2) + ekonfigurasi elektron Li⁺ = 2 serupa dengan konfigurasi gas mulia He.Maka Li⁺ mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah duplet.₃₅Br = 2. 8. 18. 7maka akan mencapai kestabilan dengan menerima satu elektron membentuk ion negatif satu.₃₅Br (2. 8. 18. 7) + e → Br⁻ (2.8. 18. 8)konfigurasi elektron Br⁻ = 2. 8. 18. 8 serupa dengan konfigurasi gas mulia KrMaka Br⁻  mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah oktet.Pelajari lebih lanjutKestabilan gas mulia https://brainly.co.id/tugas/1440688Pengertian aturan duplet dan oktet https://brainly.co.id/tugas/4362336Kestabilan unsur https://brainly.co.id/tugas/18370269 , https://brainly.co.id/tugas/18218527 , https://brainly.co.id/tugas/18520158 , https://brainly.co.id/tugas/7913530 , Struktur lewis https://brainly.co.id/tugas/18112003Struktur lewis ikatan ion https://brainly.co.id/tugas/908397-----------------------------------------------Detil Jawaban :Mapel : KimiaBab : Ikatan kimiaKelas : XSemester : 1Kode : 10. 7. 4Kata kunci : kestabilan unsur, duplet, oktet, gas mulia, melepas elektron, menerima elektron, ikatan kimia

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ionkovalen dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 28 Jan 19