sebutkan faktor apa sajakah yang memengaruhi dalam pembuatan tari kreasi

Berikut ini adalah pertanyaan dari mettaarmeitya10 pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Sebutkan faktor apa sajakah yang memengaruhi dalam pembuatan tari kreasi baru!!!!Tolong dijawab yah makasih​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan tari kreasi di indonesia contohnya : A. koreografi .

B. Pendidikan seni tari non etnik ( tari keasi ).

koreografi

Fakto lain yang dapat mendukung perkembangan seni tari tunggal dan non etnik adalah faktor koreografi .Koreografi (Inggris choreography, Perancis chorégraphie) secara harafiah berarti "pencatatan tari." Akan tetapi, secara semantik (pengertian, penggunaan) kini bisa berarti (1) seni penataan atau penciptaan tari, dan (2) Susunan atau komposisi gerak tari sebagai simbol-simbol yang mengungkapkan atau merepresentasikan gagasan seniman, dan (3) seperti dekat dengan arti harafiahnya walau jarang dipakai, adalah sistem penulisan atau penotasian tari. Siniman yang melakukannya disebut koreografer (choreografer). Dengan itu, maka tarian yang dilakukan secara spontan (improvisasi) bukan tari yang dikoreografikan. Walaupun para koreografer biasa menyusun tari melalui tahapan improvisasi, dalam konteks itu improvisasi merupakan jalan menuju koreografi, bukan berupa "seni tari" itu sendiri--tapi sejak tahun 1970an dalam dunia tari modern, improvisasi merupakan metodologi tersendiri, yang biasa dipertunjukkan juga. Sebutan artistic dancing ("tari seni"), adalah tarian yang dikoreografikan, yang membedakan dengan yang tidak dikoreografikan.

Koreografi yang harus dibuat harus mengikuti perkembangan zaman dan koreografi yang dibuat harus unik dan merupakan gerakan gerakan baru agar terlihat tidak monoton, apabila hal ini sudah mecakup dan berhasil dibuat maka hal ini akan menarik penonton untuk mempelajari koreo ter sebut. Dan menciptakan penerus penari non etnic atau tari kreasi yang baru sehingga tarian ini dapat berinovasi dan berkembang terus sesuai perkembangan zaman.

Pendidikan terhadap seni tari non etnik ( tari kreasi )

Pendidikan seni tari anak usia dini masih kurang ramah di telinga masyarakat khususnya untuk seni tari tradisional. Dalam rangka mengsosialisasikan PSAUD ini para penyelenggara PAUD perlu mengadakan program pendidikan seni anak yang mengkonsentrasikan seni tari tradisional. Seni gerak tari pada anak usia dini, sebagai upaya untuk merangsang daya cipta dan kreatifitas anak. Karena seni gerak tari adalah salah satu bentuk kegiatan yang positif maka perlu diimplementasikan menjadi muatan lokal pada kurikulum penyelenggaraan PAUD. Selain itu seni gerak tari juga merupakan sarana menyalurkan ekpresi perasa dan emosi anak. Ketetapan gerak tari juga merangsang pertumbuhan motorik anak dalam menyelaraskan daya pikir yang sesuai dengan tingkat perkembangan motorik anak usia dini. Tujuan dari pendidikan seni tari pada penyelenggaraan PAUD, untuk mengenalkan sebagian kebudayaan bangsa Indonesia pada anak didik, mengembangkan kecerdasan kinestetik dan aspek pengembangan seni.

Pada tahap-tahap tertentu anak akan terus maju kearah pertumbuhan fisik, mental dan estetis. Pada umumnya tergantung pada umur dan minat masing-masing anak pada seni yang berbeda-beda. Akan tetapi kenyataan tidaklah demikian. Dalam pendekatan terhadap seni gerak tari ada anggapan bahwa anak-anak terutama dilibatkan kedalam dan memperoleh penguasaan motorik terhadap gerak seni anak. Bergerak sambil bersuara dengan menggunakan rasa, meskipun tanpa ketrampilan sangat penting dalam pengalaman seni. Demikian pula jika diberi motivasi untuk menciptakan gerak berdasaskan pengamatan terhadap kesayangan binatang yang ada dirumahnya, pasti akan bermunculan gerak-gerak yang lucu berbeda satu dengan yang lainnya. Tidak tertutup kemungkinan akan munculnya gerak sambil bersuara atau berteriak mengekspesikan hasil pengamatannya. Dalam pengalaman seni anak akan bertemu elemen-elemen seni gerak tari, sehingga proses penjelajahan terhadap gerak dan irama sangat berarti bagi perkembangan estetis anak.

Anak usia dini mempunyai kualitas gerak yang sesuai dengan karakteristik anak, yaitu bersifat agresif dan energik. Jika dikembangkan dan dibina akan menjadikan aset yang tak ternilai harganya.

Penjelasan:

maaf kalo salah:)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh azzilazila30 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 10 Jan 22